Seorang pelajar SMK di Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi korban pembacokan hingga tewas. Kejadian tragis ini terjadi Selasa (13/2/2025) sore di Jalan Dr. Wahidin, tak jauh dari sekolah korban. Korban diketahui merupakan siswa kelas X SMKN 10 Semarang.
Kronologi kejadian bermula saat korban sedang dalam perjalanan pulang sekolah. Tiba-tiba, sekelompok pelajar lain yang diduga berasal dari sekolah berbeda menghadang korban dan teman-temannya. Tanpa banyak bicara, kelompok pelaku langsung menyerang dengan senjata tajam.
Korban yang tidak siap menghadapi serangan mendadak tersebut terkena sabetan senjata tajam di bagian vital tubuhnya. Ia langsung terkapar bersimbah darah di tengah jalan. Teman-teman korban yang ketakutan berusaha menyelamatkan diri dan meminta bantuan warga sekitar.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawa korban tidak tertolong akibat luka yang terlalu parah. Kejadian ini sontak membuat geger warga sekitar dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban.
Aparat kepolisian dari Polrestabes Semarang segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti. Polisi juga telah memeriksa beberapa saksi mata untuk mengungkap identitas para pelaku dan motif di balik pembacokan tersebut.
Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan antarpelajar yang terjadi di Kota Semarang. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan menangkap para pelaku yang terlibat. Kapolrestabes Semarang menyatakan akan meningkatkan patroli di sekitar sekolah-sekolah, terutama pada jam pulang sekolah, untuk mencegah terjadinya tawuran antarpelajar.
Kejadian ini juga menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan Kota Semarang. Dinas Pendidikan akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memperketat pengawasan terhadap siswa dan melakukan pembinaan karakter agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pihak sekolah tempat korban bersekolah, SMKN 10 Semarang, menyatakan sangat berduka atas kejadian ini. Sekolah akan memberikan pendampingan psikologis kepada teman-teman korban yang trauma menyaksikan kejadian tersebut.
Kasus pembacokan ini menjadi pengingat bagi semua pihak, betapa pentingnya pendidikan karakter dan pengawasan terhadap anak-anak, terutama di kalangan pelajar. Kekerasan bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah. Diperlukan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan anak.
Semoga kejadian tragis ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap pendidikan dan perkembangan karakter generasi muda. Dan semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.

Kategori: jawa tengah, kekerasan, kriminal, pelajar, pendidikan, semarang
Tag:duel maut, jawa tengah, kekerasan pelajar, Kematian, kriminal, kriminalitas, pelajar tewas, pendidikan, remaja, semarang, smk, tawuran