Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Semarang, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu. Kejadian tragis ini terjadi pada Senin pagi saat korban hendak berangkat sekolah.
Korban yang diketahui bernama berusia 16 tahun dan merupakan siswi kelas X. Ia mengendarai sepeda motor saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di daerah Kaligawe, Semarang.
Menurut saksi mata, korban terlihat tidak memperhatikan kondisi sekitar saat melintas di perlintasan. Diduga korban tidak menyadari adanya kereta api yang sedang melaju kencang dari arah timur.
Masinis kereta api telah membunyikan klakson sebagai tanda peringatan, namun korban tampaknya tidak mendengar atau tidak sempat menghindar. Tabrakan pun tak terelakkan. Sepeda motor korban terseret beberapa meter dari lokasi tabrakan.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut segera memberikan pertolongan dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Korban langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Namun nahas, nyawa korban tidak tertolong. Luka-luka yang dideritanya akibat benturan keras dengan kereta api terlalu parah. Pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal dunia shortly setelah tiba.
Kejadian ini menambah panjang daftar kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya melintas di perlintasan tanpa palang pintu menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Sepeda motor korban diamankan sebagai barang bukti.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintas di perlintasan kereta api, terutama yang tidak dilengkapi palang pintu. Pastikan untuk selalu melihat kanan dan kiri sebelum melintas dan berhenti sejenak untuk memastikan tidak ada kereta api yang akan lewat.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian saat berlalu lintas, terutama di area perlintasan kereta api. Keselamatan diri harus menjadi prioritas utama.
Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat segera melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Pembangunan palang pintu, rambu peringatan, dan sosialisasi kepada masyarakat menjadi hal yang krusial untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
Peran serta masyarakat dalam menjaga keselamatan diri dan orang lain juga sangat penting. Dengan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, diharapkan angka kecelakaan di perlintasan kereta api dapat diminimalisir.
Duka mendalam dirasakan keluarga korban atas kejadian ini. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan waspada saat berlalu lintas.
Kita semua bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman dan nyaman. Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

Kategori: jawa tengah, kecelakaan, kereta api, lalu lintas, semarang
Tag:jawa tengah, kecelakaan, kereta api, Pelajar, semarang, smk, tewas