Grup musik Sukatani kembali menunjukkan dedikasinya dalam menyuarakan kritik sosial melalui musik. Mereka tampil tanpa bayaran di sebuah acara, membawakan lagu "Polisi" ciptaan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang.
Penampilan ini menjadi momen penting bagi Sukatani, mengingat mereka masih dalam proses pemulihan setelah insiden pembubaran paksa penampilan mereka sebelumnya. Insiden tersebut meninggalkan trauma mendalam bagi para personel.
Meskipun masih terbayang kejadian yang tidak menyenangkan, semangat Sukatani untuk berkarya dan menyampaikan pesan kritis melalui musik tidak padam. Mereka tetap teguh pada pendiriannya untuk menggunakan musik sebagai medium penyampaian aspirasi dan kritik terhadap ketidakadilan.
Lagu "Polisi" yang mereka bawakan merupakan karya cipta LBH Semarang dan dianggap mewakili keresahan masyarakat terhadap isu-isu tertentu. Dengan membawakan lagu ini, Sukatani berharap dapat turut serta dalam mendorong perubahan positif.
Kehadiran Sukatani di panggung kembali menunjukkan bahwa mereka tidak gentar dalam menyuarakan kebenaran. Meskipun tanpa bayaran, mereka tetap bersemangat untuk berkontribusi bagi masyarakat melalui musik.
Dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk membantu Sukatani pulih sepenuhnya dan terus berkarya. Semoga semangat mereka dapat menginspirasi musisi lain untuk menyuarakan kritik sosial melalui karya-karya mereka.

Kategori: hiburan, hukum, musik, seni, sosial
Tag:kritik sosial, lagu polisi, lbh semarang, musik, pemulihan, pemulihan trauma, punk rock, semarang, solidaritas, sukatani, trauma