Penangkapan sejumlah orang saat peringatan May Day di Semarang menjadi sorotan karena dugaan tindakan kekerasan. Perbuatan tersebut dapat berimplikasi pada pelanggaran pidana.

Sejumlah tokoh masyarakat Karanganyar dan elemen buruh mengecam tindakan anarkis yang terjadi saat peringatan Hari Buruh (May Day) di Semarang.

Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh di Semarang diwarnai kericuhan. Ketua DPC SPSI Jepara menyesalkan insiden tersebut dan menekankan seharusnya May Day diperingati dengan kondusif.

Ketua PCNU Kabupaten Tegal menyampaikan kecaman terhadap insiden kericuhan yang terjadi saat aksi demonstrasi buruh di Semarang beberapa waktu lalu.

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jepara menyampaikan kecaman terhadap kelompok yang melakukan tindakan anarkis saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Semarang, Jawa Tengah. Mereka menilai tindakan tersebut telah merusak esensi perjuangan buruh.

Aksi peringatan Hari Buruh (May Day) di Semarang diwarnai kericuhan. Polisi bertindak mengamankan aksi dan menindak kelompok yang dianggap provokatif.

Aliansi buruh di Jawa Tengah menuding kelompok anarko memanfaatkan momentum Hari Buruh atau May Day di Semarang untuk kepentingan mereka.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Kebumen menyampaikan kecaman keras terhadap terjadinya kericuhan dalam aksi unjuk rasa buruh yang terjadi baru-baru ini. Ia menekankan pentingnya penyampaian aspirasi dengan cara damai dan menghindari tindakan anarkis yang dapat merugikan semua pihak.

Enam orang dari massa aksi Hari Buruh di Semarang ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan perlawanan terhadap petugas kepolisian saat pengamanan aksi.

Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengecam tindakan anarkis yang terjadi saat aksi Hari Buruh (May Day) di Semarang. Mereka meminta aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku perusakan.