Panen Padi Jawa Tengah Dinilai Terbaik se-Indonesia

Panen Padi Jawa Tengah Dinilai Paling Bagus Se-Indonesia – Halo Semarang

Jawa Tengah dinilai memiliki kualitas panen padi terbaik se-Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan panen raya padi di Desa Jenengan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Kualitas gabah hasil panen di Jawa Tengah disebut bagus dan harganya juga bagus. Produksi padi Jawa Tengah diprediksi mencapai 9,8 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 5,6 juta ton beras.

Pemprov Jateng Dukung Bulog Serap Gabah dan Beras Petani

Pemprov Jateng dukung Bulog serap gabah dan beras

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung Perum Bulog dalam menyerap gabah dan beras petani di wilayah tersebut untuk menjaga stabilitas harga komoditas tersebut di tingkat produsen. Berbagai upaya dilakukan untuk memastikan penyerapan berjalan optimal, termasuk koordinasi dengan berbagai pihak dan pemantauan harga di lapangan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi petani dan menjaga ketersediaan stok pangan.

Wali Kota Semarang Tunda Retret di Magelang Sesuai Instruksi Ketum

Harta Kekayaan Agustina Wilujeng Pramestuti, Wali Kota Semarang yang Baru Dilantik

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menunda keikutsertaannya dalam retret di Magelang. Penundaan ini dilakukan karena adanya instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kader partainya untuk fokus membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga beras. Hevearita memilih untuk tetap di Semarang guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga beras di wilayahnya. Ia juga akan melanjutkan program pasar murah untuk meringankan beban masyarakat.

Jokowi Temui Kelompok Tani di Semarang

Jokowi Temui Kelompok Tani di Semarang, Ada Apa?

Presiden Jokowi bertemu dengan perwakilan kelompok tani di Semarang, Jawa Tengah. Dalam pertemuan tersebut, Presiden membahas berbagai isu pertanian, termasuk peningkatan produktivitas, penggunaan teknologi, dan akses pasar bagi para petani.