Pemerintah berencana meningkatkan kualitas layanan Bus Rapid Transit (BRT) melalui berbagai langkah strategis.

BRT Trans Semarang terus berupaya meningkatkan layanannya dengan menambahkan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Hal ini merupakan komitmen untuk menciptakan transportasi publik yang lebih inklusif dan ramah bagi semua kalangan masyarakat. Fasilitas baru tersebut meliputi guiding block untuk tuna netra, kursi prioritas, dan ruang khusus kursi roda di dalam bus.

Trans Semarang terus berupaya meningkatkan fasilitas inklusif untuk menciptakan transportasi yang ramah bagi para penyandang disabilitas. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari penyediaan halte portabel, pelatihan pengemudi, hingga penambahan armada yang mengakomodasi kebutuhan disabilitas. Hal ini merupakan komitmen Trans Semarang untuk memberikan layanan transportasi yang nyaman dan aman bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.

Pemerintah Kota Semarang mulai melakukan betonisasi jalan bergelombang di area shelter BRT. Perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna BRT. Proses betonisasi ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

Rute feeder Trans Semarang koridor Tlogosari melayani penumpang dengan rute searah dari Terminal Tlogosari melewati Jalan Wolter Monginsidi, Jalan MT Haryono, Jalan Majapahit, Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, dan berakhir di Simpang Lima. Dari Simpang Lima, bus melanjutkan perjalanan ke arah selatan melewati Jalan Pandanaran, Jalan Pemuda, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan MT Haryono, dan kembali ke Terminal Tlogosari. Feeder ini terintegrasi dengan Koridor I (Bandarjo-Penggaron) dan Koridor II (Ungaran-Terboyo), memudahkan mobilitas warga Semarang.

Trans Semarang menawarkan solusi praktis dan terjangkau untuk menjelajahi Kota Semarang. Dengan berbagai rute yang mencakup area luas, moda transportasi publik ini memudahkan mobilitas warga dan wisatawan. Sistem pembayaran yang terintegrasi juga semakin menyederhanakan proses perjalanan.

Trans Semarang menargetkan pendapatan sebesar Rp405 miliar pada tahun 2025. Target ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk penambahan koridor dan armada bus, serta optimalisasi layanan existing.

Trans Semarang memprioritaskan peremajaan armada bus pada tahun 2025. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan penumpang, serta mendukung program ramah lingkungan dengan penggunaan bus berbahan bakar ramah lingkungan.

Peremajaan armada menjadi tantangan besar bagi BRT Trans Semarang menjelang tahun 2025. Hal ini dikarenakan banyak bus yang telah beroperasi selama 10 tahun dan membutuhkan peremajaan agar layanan tetap optimal dan aman. Selain pengadaan unit baru, perawatan armada yang ada juga menjadi fokus agar bus tetap laik jalan hingga proses peremajaan tuntas.