3 Alasan Dugderan Harus Dilestarikan Menurut Prof Noor Achmad

MAJT Semarang Ingin Tradisi Dugderan Terus Dilakukan, Prof Noor Achmad Sampaikan 3 Alasan

Prof Noor Achmad, Guru Besar UIN Walisongo, menyampaikan tiga alasan pentingnya tradisi Dugderan untuk terus dilestarikan. Tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan penyambutan Ramadhan, tetapi juga memiliki nilai sejarah, budaya, dan ekonomi yang tinggi bagi masyarakat Semarang.

Tiga Alasan Tradisi Dugderan Semarang Tetap Dilestarikan

Tiga Alasan Tradisi Dugderan Ingin Terus Digelar di Kota Semarang

Tradisi Dugderan di Semarang memiliki nilai historis, budaya, dan ekonomi yang kuat, sehingga masyarakat berupaya melestarikannya agar tetap hidup dan dinikmati generasi mendatang. Keberadaan Dugderan tidak hanya menjadi penanda datangnya bulan Ramadhan, tetapi juga sebagai pengingat sejarah, hiburan rakyat, dan penggerak ekonomi lokal.

Semarak Tradisi Dugderan Sambut Ramadan di Semarang

Semarak Tradisi Dugderan Sambut Ramadan di Semarang yang Ada Sejak 1881

Tradisi Dugderan, sebuah perayaan unik khas Semarang, kembali digelar meriah untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Warga tumpah ruah menyaksikan arak-arakan budaya dan menikmati berbagai hiburan yang disajikan. Tradisi ini telah ada sejak tahun 1881 dan tetap lestari hingga kini.

Warga Semarang Tumpah Ruah Meriahkan Tradisi Dugderan

Warga Semarang Tumpah Ruah di Jalan Semarakkan Tradisi Dugde

Ribuan warga Semarang tumpah ruah ke jalan-jalan untuk merayakan tradisi Dugderan, menandai dimulainya bulan suci Ramadan. Pawai meriah dengan berbagai atraksi dan gunungan hasil bumi menjadi daya tarik utama. Acara ini berlangsung meriah dan penuh suka cita.

Warga Semarang Sambut Ramadhan dengan Tradisi Kirab Dugderan

Warga Semarang sambut Ramadhan dengan tradisi kirab Dugderan

Masyarakat Kota Semarang kembali menggelar tradisi Dugderan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah. Kirab budaya ini dimeriahkan dengan berbagai atraksi kesenian dan arak-arakan Warak Ngendog, yang menjadi ikon khas Dugderan.