Penanganan banjir di Kota Semarang menunjukkan keberhasilan berkat pendekatan kolaboratif dan terpadu yang melibatkan berbagai pihak. Normalisasi sungai, pembangunan infrastruktur pengendali banjir, serta pemberdayaan masyarakat dalam hal pengelolaan drainase dan kebersihan lingkungan menjadi kunci utama dalam meminimalkan risiko dan dampak banjir.

Korban tewas akibat tanah longsor di Serasan, Natuna, Kepulauan Riau, meningkat menjadi 21 orang. Tim penyelamat masih terus berupaya mencari korban yang kemungkinan masih tertimbun, sementara ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Banjir menyebabkan jalur Semarang-Purwodadi putus total. Pengguna jalan dialihkan ke jalur alternatif.

Jalan penghubung Sekaran-Srondol di Semarang ditutup sementara akibat longsor yang terjadi pada Senin (21/1/2025). Longsor tersebut disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Semarang.

Setelah sempat terendam banjir pada 21 Januari 2025, tujuh lokasi di Semarang kini berangsur pulih. Genangan air telah surut dan warga mulai membersihkan rumah serta lingkungan sekitar dari sisa-sisa banjir. Beberapa titik masih terdapat lumpur dan sampah, namun aktivitas masyarakat secara umum mulai kembali normal.

Hujan lebat yang mengguyur Kota Semarang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah pada Sabtu (12/8/2024). Beberapa daerah terdampak banjir cukup parah, memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang kembali mengakibatkan meluapnya sejumlah sungai dan menyebabkan banjir di beberapa kawasan, Selasa (28/3). Genangan air dengan ketinggian bervariasi merendam permukiman warga, jalan raya, dan sejumlah fasilitas umum, mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Banjir yang merendam Perumahan Dinar Indah, Semarang, telah surut. Warga yang sebelumnya mengungsi kini telah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa-sisa banjir dan memulai proses pemulihan.

Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang kembali menyebabkan banjir di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Tembalang. Genangan air mencapai ketinggian hingga satu meter memaksa sejumlah warga untuk mengungsi.

Rumah Pompa Tanah Mas di Semarang Utara telah disiagakan untuk menghadapi potensi banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut. Antisipasi ini dilakukan untuk mengurangi dampak genangan dan memastikan sistem drainase berfungsi optimal saat curah hujan tinggi.