Seorang warga Semarang mengaku diperas oleh oknum polisi. Barang-barang berharga miliknya, termasuk jam tangan dan dongkrak mobil, diambil. Ia juga dipaksa membayar sejumlah uang agar motornya yang disita bisa kembali.

Seorang warga Semarang mengaku menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dan melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polda Jateng. Korban lain juga muncul dengan pengakuan serupa, mengaku dipalak hingga Rp20 juta. Kasus ini diduga telah berlangsung lama. Propam Polda Jateng telah mengamankan beberapa oknum polisi terkait kasus ini dan sedang mendalami lebih lanjut.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyoroti kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap pelajar di Semarang. Ia mendesak adanya tindakan tegas dan transparan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Seorang anggota polisi dari Polrestabes Semarang tengah menghadapi pemeriksaan Propam atas dugaan pemerasan terhadap sejoli yang dituduh melakukan perbuatan mesum. Kejadian ini bermula saat pasangan tersebut sedang berada di sebuah hotel di Kota Semarang. Oknum polisi tersebut diduga meminta sejumlah uang kepada pasangan tersebut agar kasus mereka tidak diproses lebih lanjut. Tindakan oknum polisi ini […]

Dua anggota polisi di Semarang diduga melakukan pemerasan terhadap seorang warga yang terlibat kecelakaan lalu lintas. Korban diminta sejumlah uang agar kasusnya tidak diproses hukum dan kendaraannya tidak ditahan. Salah satu polisi diduga meminta uang sebesar Rp12 juta, sementara korban hanya mampu memberikan Rp1 juta. Kejadian ini terungkap setelah korban melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polda Jawa Tengah.

Dua anggota polisi di Semarang diduga melakukan pemerasan terhadap seorang remaja. Mereka mengancam akan menembak korban jika tidak memberikan uang. Propam Polda Jateng telah mengamankan kedua oknum tersebut dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. Kejadian ini bermula saat korban mengendarai motor tanpa plat nomor dan surat-surat lengkap.

Dua oknum polisi di Semarang ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan terhadap seorang warga dalam kasus penyalahgunaan narkotika. Keduanya terancam sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias pemecatan jika terbukti bersalah.

Polisi telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya seorang remaja di Semarang.

Dua oknum polisi di Semarang dilaporkan telah melakukan pemerasan terhadap seorang warga sebesar Rp 2 juta.

Oknum polisi berinisial Bripka RAS dari Polsek Gayamsari, Semarang, dilaporkan telah menakut-nakuti dan memeras dua remaja yang dituduh mencuri helm. Bripka RAS meminta uang damai sebesar Rp 300.000 kepada kedua remaja tersebut, yang kemudian melaporkan kejadian ini ke Propam Polrestabes Semarang.