Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menjadikan perbaikan infrastruktur jalan sebagai salah satu program prioritas dalam 100 hari kerja. Fokusnya adalah pada peningkatan kualitas jalan yang rusak untuk kenyamanan dan kelancaran mobilitas warga. Evaluasi dan perbaikan jalan akan dilakukan secara menyeluruh.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menetapkan perbaikan infrastruktur jalan sebagai salah satu program prioritas dalam 100 hari pertama kerjanya. Fokusnya adalah pada peningkatan kualitas jalan dan drainase untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dan meningkatkan kenyamanan warga. Evaluasi dan perbaikan jalan rusak akan dilakukan secara menyeluruh.

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, bersama Wakil Walikota Semarang, Iswar Aminuddin, resmi meluncurkan program 100 hari kerja. Program ini fokus pada penanganan banjir, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan pelayanan publik di Kota Semarang. Mbak Ita menekankan pentingnya kolaborasi dan gotong royong untuk mencapai tujuan program ini.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, langsung bergerak cepat menangani permasalahan jalan berlubang di Kota Semarang setelah pelantikannya. Beberapa ruas jalan telah diperbaiki dan program perbaikan jalan akan terus berlanjut. Masyarakat pun dilibatkan melalui aplikasi untuk melaporkan jalan rusak.

Anggota DPRD Kota Semarang, Agustin Soejono, merespons cepat keluhan warga terkait jalan berlubang di Jalan WR Supratman, Semarang. Ia berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang untuk segera melakukan perbaikan demi mencegah kecelakaan dan memastikan kelancaran lalu lintas. Perbaikan sementara telah dilakukan dengan penambalan lubang, sementara perbaikan permanen dijadwalkan menyusul.

Pemerintah Kota Semarang mulai melakukan betonisasi jalan bergelombang di area shelter BRT. Perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna BRT. Proses betonisasi ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

Kondisi memprihatinkan terjadi pada sejumlah halte Trans Semarang, di mana 10 emplacemen halte dilaporkan rusak. Kerusakan ini mengancam keselamatan penumpang dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi kecelakaan. Pemerintah Kota Semarang didesak untuk segera melakukan perbaikan demi menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna transportasi publik tersebut.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendesak Pemerintah Kota Semarang untuk segera mengkaji jalur Silayur yang rawan kecelakaan. Kondisi jalan yang sempit, menanjak, dan berkelok dinilai membahayakan pengguna jalan, terutama kendaraan besar. Kajian diharapkan menghasilkan solusi untuk meningkatkan keselamatan di jalur tersebut.

Program konsolidasi tanah di Kabupaten Semarang memberikan dampak positif bagi warga, terutama dalam peningkatan ekonomi dan pengurangan kesenjangan sosial. Sertifikat tanah yang diterima warga menjadi bukti kepemilikan yang sah dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan produktif. Program ini juga membantu penataan lingkungan dan peningkatan infrastruktur di wilayah tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau jalur mudik tol Jakarta-Semarang dan mengecek kesiapan angkutan Lebaran 2025 untuk memastikan kelancaran dan keamanan pemudik. Peninjauan meliputi infrastruktur jalan tol, rest area, dan kesiapan armada bus. Menteri juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi lonjakan pemudik.