Banjir Rendam Gubug, Jalur Kereta Api Semarang-Surabaya Kembali Ditutup
Hujan deras yang mengguyur wilayah Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, kembali menyebabkan banjir dan mengakibatkan jalur kereta api Semarang-Surabaya ditutup sementara. Genangan air di rel kereta api mencapai ketinggian tertentu yang membahayakan perjalanan kereta api. PT KAI Daop 4 Semarang mengambil langkah penutupan untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api. Beberapa kereta api terdampak dan mengalami keterlambatan. Upaya penanganan banjir dan normalisasi jalur kereta api sedang dilakukan.
Larangan Ngabuburit di Jalur Kereta Api, KAI Daop 4 Semarang Ingatkan Potensi Bahaya
PT KAI Daop 4 Semarang mengimbau masyarakat untuk tidak ngabuburit di jalur kereta api demi keselamatan bersama. Aktivitas tersebut dianggap membahayakan dan dapat mengganggu perjalanan kereta api. Sanksi tegas akan diberlakukan bagi pelanggar demi ketertiban dan keselamatan perjalanan kereta api.
KAI Daop 4 Semarang Larang Ngabuburit di Jalur KA
PT KAI Daop 4 Semarang melarang masyarakat untuk ngabuburit di jalur kereta api karena berbahaya dan dapat mengganggu perjalanan kereta api. Masyarakat diimbau untuk ngabuburit di tempat yang lebih aman. Sanksi tegas akan diberikan kepada pelanggar demi keselamatan perjalanan kereta api dan masyarakat itu sendiri.
Jalur Kereta Api Semarang-Surabaya Ditutup Akibat Banjir
Beberapa jalur kereta api antara Semarang dan Surabaya ditutup sementara akibat banjir. Penutupan ini berdampak pada sejumlah perjalanan kereta api. PT KAI menghimbau penumpang untuk memantau informasi terbaru terkait perjalanan kereta api mereka.
Jalur KA Semarang-Surabaya di Grobogan Kembali Beroperasi
Jalur kereta api Semarang-Surabaya di Grobogan, Jawa Tengah, yang sempat terganggu akibat longsor, kini telah kembali beroperasi normal. Perbaikan jalur telah selesai dilakukan dan kereta api dapat kembali melintas dengan aman.
Rute KA Semarang-Surabaya Dialihkan Akibat Banjir Grobogan
Akibat banjir di Grobogan, rute perjalanan kereta api antara Semarang dan Surabaya dialihkan. Beberapa kereta api terpaksa melewati jalur selatan melalui Solo-Madiun-Kertosono, sehingga waktu tempuh menjadi lebih lama.