Profil Ipda Endry Purwa Sefa, Pengawal Kapolri yang Diduga Bertindak Kasar pada Jurnalis di Semarang
Ipda Endry Purwa Sefa, seorang anggota kepolisian yang bertugas sebagai pengawal Kapolri, menjadi sorotan setelah diduga melakukan tindakan kurang menyenangkan terhadap seorang jurnalis saat kunjungan kerja Kapolri di Semarang.
Polisi yang Pukul Jurnalis di Semarang Mengaku Menyesal
Seorang anggota polisi yang memukul jurnalis di Semarang menyatakan penyesalannya atas tindakan tersebut. Ia berdalih terpancing emosi karena situasi saat itu. Propam Polda Jateng tengah memeriksa kasus ini. Jurnalis yang menjadi korban mengalami luka di pelipis. Kejadian ini terjadi saat peliputan unjuk rasa penolakan penggusuran di Tambakrejo, Semarang.
Tuduhan Intimidasi Jurnalis Picu Investigasi Polisi di Semarang
Seorang jurnalis di Semarang melaporkan intimidasi yang dialaminya saat meliput unjuk rasa warga yang menolak penggusuran. Polisi telah memulai investigasi atas kasus ini dan memeriksa beberapa saksi.
Ajudan Kapolri Diduga Pukul Jurnalis di Stasiun Tawang Semarang, Listyo Sigit Minta Maaf
Insiden pemukulan terhadap jurnalis terjadi di Stasiun Tawang Semarang. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Ajudan Kapolri diduga menjadi pelaku pemukulan.
Pengawal Kapolri Minta Maaf Setelah Memukul Jurnalis di Semarang
Seorang anggota pengawal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf setelah memukul jurnalis yang sedang meliput kunjungan kerja Kapolri di Kota Semarang. Insiden pemukulan terjadi saat jurnalis hendak mengambil gambar kedatangan Kapolri. Oknum pengawal tersebut telah mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya. Pihak kepolisian juga memastikan akan melakukan evaluasi internal untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Kapolri Duga Pemukul Jurnalis di Semarang Bukan Ajudan, Melainkan Tim Pendamping
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menduga pemukul jurnalis di Semarang bukanlah ajudannya, melainkan anggota tim pendamping. Ia memastikan akan memproses hukum pelaku jika terbukti melakukan penganiayaan. Propam Polda Jawa Tengah telah memeriksa sejumlah saksi terkait insiden tersebut.
Ajudan Kapolri Diduga Lakukan Penganiayaan Terhadap Jurnalis di Semarang
Seorang ajudan Kapolri diduga melakukan pemukulan dan ancaman terhadap seorang jurnalis foto di Semarang. Kejadian ini menimbulkan kecaman dan desakan agar kasus tersebut diusut tuntas. Jurnalis tersebut mengalami luka fisik dan trauma akibat insiden tersebut.
Ipda Endry, Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Semarang, Meminta Maaf
Ipda Endry, anggota kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis saat meliput demo di Semarang, Jawa Tengah, telah meminta maaf. Permintaan maaf tersebut disampaikan langsung kepada korban dan disaksikan oleh pimpinan kepolisian serta organisasi profesi jurnalis. Korban menerima permintaan maaf tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Propam Polda Jateng akan tetap memproses kasus ini sesuai prosedur.
Kapolri Sesalkan Dugaan Kekerasan Oknum Polisi terhadap Jurnalis di Semarang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyesalkan insiden dugaan kekerasan yang dilakukan oknum anggota polisi terhadap jurnalis di Kota Semarang, Jawa Tengah. Propam Polda Jawa Tengah telah diminta untuk memeriksa dugaan pelanggaran tersebut. Kapolri menegaskan tidak ada tempat bagi anggota Polri yang bertindak arogan dan melanggar hukum.
Kapolri Minta Maaf atas Dugaan Kekerasan Oknum Polisi terhadap Pewarta Foto di Semarang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permohonan maaf atas dugaan kekerasan yang dilakukan oknum anggota polisi terhadap pewarta foto di Semarang. Ia menegaskan tindakan tersebut tidak dibenarkan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Propam Polda Jawa Tengah telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini. Kapolri juga menekankan komitmen Polri untuk menghormati kerja jurnalistik dan kebebasan pers.