Anggota DPRD Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Semarang untuk terus menjaga kekompakan, kerukunan, dan toleransi antar umat beragama serta golongan, demi mewujudkan kota yang aman dan nyaman.

Momen kebersamaan antar umat beragama terlihat dalam perayaan Hari Raya Waisak di Semarang, menunjukkan indahnya toleransi dan kerukunan.

Semarang baru saja dimeriahkan oleh karnaval seni budaya lintas agama dan pawai ogoh-ogoh yang memukau.

Para Taruna dan Taruni Akademi Kepolisian (Akpol) turut serta dalam karnaval seni budaya lintas agama yang digelar di Semarang, menunjukkan keberagaman dan toleransi.

Pawai ogoh-ogoh di Kota Semarang menjadi ajang karnaval budaya lintas agama yang bertujuan untuk menjaga toleransi dan kerukunan antar warga.

Anggota DPRD Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menekankan pentingnya mewujudkan toleransi sebagai program nyata dalam pembangunan kota, bukan hanya sekadar jargon.

Wali Kota melakukan pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di Jawa Tengah mendapat apresiasi dari berbagai tokoh lintas agama. Mereka melihat momentum Idul Fitri 1444 H menjadi bukti nyata kerukunan dan saling menghormati antarumat beragama yang terjalin dengan baik di wilayah tersebut.

Keharmonisan antarumat beragama terlihat jelas di Dusun Thekelan, Semarang, saat perayaan Lebaran. Warga saling membantu dan berbagi, menciptakan suasana damai dan penuh toleransi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta istri, Siti Atikoh, dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen, melaksanakan Salat Idul Fitri 1444 H di Lapangan Simpanglima, Kota Semarang. Ribuan masyarakat juga turut hadir dalam salat yang dipimpin oleh KH Ahmad Luthfi bin Ali bin Yahya itu. Dalam khotbahnya, KH Ahmad Luthfi mengajak masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.