Mbak Ita Harap Imlek Jadi Momen Perbaikan Diri
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili di Klenteng Tay Kak Sie. Ia berharap Imlek menjadi momen perbaikan diri dan meningkatkan kepedulian kepada sesama. Mbak Ita juga mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Ia berharap shio kelinci air membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi Kota Semarang. Perayaan Imlek di Tay Kak Sie berlangsung meriah dengan berbagai atraksi barongsai.
Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra Hadiri Perayaan Imlek di Semarang
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menghadiri perayaan Imlek bersama masyarakat Tionghoa di Semarang. Kehadirannya disambut meriah dan ia menyampaikan pesan persatuan serta kerukunan antarumat beragama.
Momen Haru Ritual Basuh Kaki Jelang Imlek di Semarang
Ritual basuh kaki orang tua mewarnai perayaan Imlek di Semarang. Tradisi ini menjadi momen mengharukan yang mempererat ikatan keluarga. Sejumlah anak membasuh kaki orang tua mereka sebagai bentuk bakti dan penghormatan.
Tradisi Basuh Kaki Orang Tua Warnai Perayaan Imlek di Semarang
Umat Tionghoa di Semarang merayakan Imlek dengan tradisi unik, yaitu membasuh kaki orang tua. Tradisi ini melambangkan bakti dan penghormatan kepada orang tua serta memohon doa restu untuk tahun yang baru.
Tradisi Basuh Kaki Orang Tua, Uniknya Imlek di Semarang
Mencuci kaki orang tua merupakan tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Semarang menjelang Tahun Baru Imlek. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan bakti kepada orang tua, serta sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Ritual ini biasanya dilakukan oleh anak-anak dan cucu kepada orang tua dan kakek-nenek mereka, dengan penuh haru dan khidmat.
Tradisi Basuh Kaki Orang Tua Jelang Imlek di Semarang
Mencuci kaki orang tua menjadi tradisi unik yang dilakukan masyarakat Tionghoa di Semarang menjelang Imlek. Ritual ini merupakan bentuk penghormatan dan bakti anak kepada orang tua, serta ungkapan rasa syukur atas bimbingan dan kasih sayang yang telah diberikan. Prosesi basuh kaki biasanya dilakukan dengan air hangat yang telah dicampur bunga dan rempah-rempah, kemudian dilanjutkan dengan sungkem dan pemberian angpao.