Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/5 Semarang telah menahan oknum anggota TNI yang diduga sebagai pelaku penusukan seorang warga di Kota Semarang. Penahanan ini dilakukan setelah Denpom IV/5 Semarang melakukan pemeriksaan dan penyidikan terkait insiden penusukan tersebut.

Bentrok antar suporter terjadi di rest area Tol Jagorawi pada Minggu (13/1/2025) antara pendukung PSIS Semarang dan Persita Tangerang. Peristiwa ini mengakibatkan beberapa orang terluka dan kerusakan pada beberapa kendaraan.

Seorang oknum anggota TNI diduga telah melakukan penusukan terhadap seorang warga di Semarang. Pelaku kemudian menyerahkan diri kepada pihak berwajib.

Polda Jawa Tengah melakukan pembongkaran makam Darso, warga Semarang yang meninggal dunia setelah dijemput polisi dari Polresta Yogyakarta. Pembongkaran tersebut dilakukan untuk keperluan autopsi guna menyelidiki penyebab kematian Darso dan memastikan ada tidaknya indikasi kekerasan atau tindak pidana.

Seorang oknum TNI dalam kondisi mabuk menusuk dua warga di Semarang.

Polda Jateng melakukan ekshumasi atau penggalian kembali jenazah seorang warga Semarang yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum polisi. Proses ekshumasi ini dilakukan untuk kepentingan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban dan mengungkap fakta-fakta terkait kasus dugaan penganiayaan tersebut.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono memerintahkan proses hukum terhadap oknum TNI yang diduga menusuk dua warga di Semarang. Ia menegaskan tidak akan mentolerir tindakan anggota yang melanggar hukum dan memastikan proses hukum akan berjalan transparan dan adil.

Tawuran antarsuporter PSIS Semarang dan Persita Tangerang terjadi di KM 21 Tol Jagorawi, menyebabkan empat orang luka-luka.

Dua warga Semarang menjadi korban penusukan oleh seorang oknum TNI. Insiden tersebut terjadi ketika korban dan pelaku sama-sama berada di bawah pengaruh alkohol.

Darso, seorang warga Semarang, meninggal dunia setelah diduga mengalami penganiayaan oleh oknum polisi. Kejadian ini menyisakan sejumlah fakta, di antaranya adanya luka-luka di tubuh korban, kesaksian warga yang melihat korban dibawa polisi, serta laporan keluarga yang menyatakan korban dalam keadaan sehat sebelum kejadian. Kasus ini tengah diselidiki oleh pihak berwajib untuk mengungkap penyebab pasti kematian Darso dan menindaklanjuti dugaan penganiayaan tersebut.