Seorang remaja di Semarang meregang nyawa setelah menjadi korban sabetan senjata tajam. Insiden ini terjadi di Jalan Tlogosari Raya, Semarang, Jawa Tengah pada Rabu dini hari (12/2).

Tawuran kembali pecah di Semarang dan mengakibatkan korban luka. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan keamanan di wilayah tersebut. Aparat kepolisian tengah menyelidiki penyebab tawuran dan mengidentifikasi para pelaku.

Seorang siswa SMK di Semarang tewas usai terlibat duel maut. Kronologi kejadian bermula dari perselisihan yang berujung pada kesepakatan duel di luar sekolah. Korban, yang menurut ketua RT setempat dikenal sedikit temperamen, akhirnya meninggal dunia setelah mengalami luka serius akibat duel tersebut.

Seorang pelajar SMK Negeri 10 Semarang tewas setelah menjadi korban pembacokan dalam sebuah duel maut.

Dua pelajar SMK di Semarang terlibat duel maut di Jalan Dr. Wahidin, Semarang, pada Minggu (12/2/2025). Peristiwa bermula saat korban, yang berinisial E, mengendarai sepeda motor dan berpapasan dengan pelaku, berinisial K. Keduanya saling memandang, hingga terjadi aksi kejar-kejaran. Setelah berhasil menyusul E, K langsung membacok korban menggunakan celurit yang dibawanya. E mengalami luka bacok di bagian punggung dan meninggal dunia di rumah sakit. Polisi telah menangkap K dan mengamankan barang bukti berupa celurit.

Seorang perampok mobil di Semarang mengaku panik hingga menabrak tiga polisi saat akan ditangkap. Ia merasa takut dan spontan menginjak gas mobil curiannya.

Seorang warga Semarang mengaku diperas oleh oknum polisi. Barang-barang berharga miliknya, termasuk jam tangan dan dongkrak mobil, diambil. Ia juga dipaksa membayar sejumlah uang agar motornya yang disita bisa kembali.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyoroti kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap pelajar di Semarang. Ia mendesak adanya tindakan tegas dan transparan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Polisi tengah memburu pelaku perusakan belasan pot bunga di kawasan Kalibanteng, Semarang. Aksi vandalisme ini terekam CCTV dan viral di media sosial. Kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.

Oknum polisi berinisial Bripka RAS dari Polsek Gayamsari, Semarang, dilaporkan telah menakut-nakuti dan memeras dua remaja yang dituduh mencuri helm. Bripka RAS meminta uang damai sebesar Rp 300.000 kepada kedua remaja tersebut, yang kemudian melaporkan kejadian ini ke Propam Polrestabes Semarang.