Aksi demonstrasi mahasiswa di Semarang berlangsung ricuh. Massa aksi melemparkan kotoran sapi dan air comberan ke kantor Gubernur Jawa Tengah sebagai bentuk protes. Mereka menuntut pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat dan menindaklanjuti tuntutan mereka. Aparat kepolisian berjaga ketat untuk mengamankan situasi.

Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Semarang Melawan menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di depan Gedung DPRD Jawa Tengah. Uniknya, massa membawa kotoran hewan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah.

Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang menggelar demonstrasi menolak revisi sejumlah undang-undang yang dianggap berpotensi mempersempit ruang kebebasan sipil. Mereka menyuarakan keprihatinan atas revisi UU ITE, KUHP, dan UU ASN yang dinilai membatasi kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berserikat.

Aksi demonstrasi mahasiswa di Semarang diwarnai dengan aksi simbolik pembuangan kotoran sapi di gerbang DPRD Jateng. Mereka menolak efisiensi anggaran yang dinilai merugikan masyarakat. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah daerah.

Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang menggelar aksi demonstrasi di depan Balaikota Semarang. Mereka menyuarakan keresahan atas kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik yang dinilai memberatkan masyarakat. Aksi ini menyebabkan kemacetan di sekitar Balaikota. Mahasiswa membawa spanduk dan poster serta berorasi secara bergantian. Mereka menuntut pemerintah untuk membatalkan kebijakan kenaikan harga tersebut.

Polrestabes Semarang mengawal aksi demonstrasi mahasiswa dengan pendekatan humanis, mengutamakan dialog dan komunikasi untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

Aliansi Mahasiswa Semarang Raya menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Jawa Tengah. Mereka menuntut pembatalan sejumlah Undang-Undang yang dinilai kontroversial dengan menyebarkan kotoran sapi di gerbang gedung DPRD.

Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Tengah. Mereka menyuarakan tuntutan terkait isu-isu penting, menolak lupa kasus pelanggaran HAM masa lalu, dan mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Ribuan mahasiswa di Semarang menggelar demonstrasi, sehingga 1.167 personel polisi dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.

Mahasiswa di Semarang dan Bangka Belitung menggelar aksi unjuk rasa menolak efisiensi anggaran pendidikan. Mereka khawatir kebijakan tersebut akan berdampak negatif pada kualitas pendidikan. Di Semarang, mahasiswa berunjuk rasa di depan kantor DPRD Jawa Tengah, sementara di Bangka Belitung, aksi digelar di depan kantor gubernur.