Lagu "Selalu Ada di Nadimu" yang populer dari film animasi "Jumbo" berkumandang di Katedral Semarang saat perayaan Kamis Putih, menambah kekhusyukan ibadah.

Pasar loak di Kota Lama Semarang menawarkan pengalaman unik bagi para pencinta barang bekas, antik, dan kolektor barang-barang unik, terutama yang berhubungan dengan musik.

Semarang Thrift Day Ramadhan Fest 2025 akan menjadi pesta belanja thrift terbesar di Kota Semarang. Acara ini akan digelar di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang pada tanggal 25-27 April 2025. Lebih dari 200 tenant thrift shop akan berpartisipasi dalam acara ini, menawarkan berbagai macam produk fashion, aksesoris, sepatu, tas, dan lainnya dengan harga terjangkau. Selain berbelanja, pengunjung juga dapat menikmati berbagai acara hiburan, seperti live music, talkshow, dan kompetisi. Jangan lewatkan kesempatan untuk berbelanja dan menikmati suasana Ramadhan yang meriah di Semarang Thrift Day Ramadhan Fest 2025!

Acara lari Ngabuburit Run yang diadakan di CitraGrand Semarang sukses menarik minat ratusan peserta. Acara ini menawarkan rute lari yang nyaman dan pemandangan yang indah, serta berbagai kegiatan menarik lainnya. Ngabuburit Run menjadi alternatif kegiatan positif selama bulan Ramadan.

Band Sukatani dan LBH Semarang berencana mengambil langkah hukum atas dugaan intimidasi yang mereka alami setelah mengkritik aktivitas tambang di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Grup musik Sukatani kembali tampil di panggung tanpa dibayar, membawakan lagu "Polisi" ciptaan LBH Semarang. Mereka masih dalam masa pemulihan setelah insiden pembubaran paksa penampilan mereka sebelumnya. Meskipun mengalami trauma, mereka tetap bersemangat untuk menyuarakan kritik sosial melalui musik.

Grup musik Sukatani kembali tampil di panggung musik tanpa membawakan lagu 'Bayar Polisi'. LBH Semarang mendampingi dan menyatakan mereka masih dalam masa pemulihan.

Polisi membantah telah melakukan intimidasi terhadap grup musik Sukatani Band. LBH Semarang bereaksi atas dugaan pemecatan salah satu personel band tersebut dari sekolah tempatnya bekerja. Kasus ini bermula dari lagu kritik sosial yang dibawakan oleh Sukatani Band.

Kai EXO memberikan kejutan manis bagi para penggemarnya, terutama para santri. Ia menawarkan diskon khusus tiket konsernya, menunjukkan kepedulian dan apresiasinya kepada mereka. Langkah ini mendapat banyak pujian dan dianggap sebagai bentuk dukungan positif bagi kalangan santri.

Semarang, kota yang kaya akan sejarah dan budaya, juga menyimpan denyut nadi musik yang dinamis. Namun, di balik gemerlapnya, terdapat perjuangan para musisi dan pelaku seni dalam menemukan ruang ekspresi yang memadai. Artikel ini membahas dinamika venue musik di Semarang, tantangan yang dihadapi, serta bagaimana mereka bertahan dan beradaptasi.