Tiga Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dilaporkan hampir penuh. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang menyiapkan sejumlah langkah antisipasi.

Satu keluarga asal Semarang yang menjadi korban kecelakaan bus umrah di Arab Saudi telah dimakamkan di sana. Proses pemakaman dilakukan setelah pihak keluarga memberikan kuasa kepada otoritas Saudi. Keluarga tersebut terdiri dari suami, istri, dan seorang anak. Kecelakaan maut ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan di Indonesia.

Seorang penggali kubur di Jawa Tengah secara tidak sengaja menemukan situs pemakaman Tionghoa kuno yang memberikan wawasan berharga tentang sejarah dan budaya komunitas Tionghoa di Semarang. Penemuan ini mengungkap informasi tentang praktik pemakaman, status sosial, dan kehidupan mereka di masa lalu.

Seorang pria di Semarang, Indonesia, telah mendedikasikan hidupnya untuk merawat makam yang terabaikan. Dia membersihkan, memperbaiki, dan merawat makam-makam tersebut, memastikan bahwa mereka tetap terjaga dengan baik. Kisah inspiratifnya telah menyentuh hati banyak orang.

Faqih Mansur Hidayat, mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang asal Jepara yang menjadi korban tenggelam, telah dimakamkan.

Rumah Arwah, sebuah tradisi Tionghoa di Semarang, masih lestari hingga kini. Bangunan-bangunan kecil ini, yang dipercaya sebagai tempat tinggal sementara arwah leluhur sebelum menuju akhirat, dirawat dan dihormati oleh keturunannya. Biasanya ditempatkan di dekat makam, rumah arwah mencerminkan penghormatan dan bakti kepada leluhur, sekaligus menjadi simbol keberlanjutan hubungan antara dunia orang hidup dan dunia arwah dalam budaya Tionghoa.