Pemerintah Kota Semarang memulai pembangunan rumah inklusif bagi penyandang disabilitas. Rumah ini dirancang dengan fasilitas khusus untuk memudahkan mobilitas dan aktivitas para penghuninya.

Sebuah rumah inspirasi dibangun di Semarang sebagai upaya mewujudkan kota yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas. Rumah ini diharapkan menjadi pusat kegiatan dan pemberdayaan, serta mendorong masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat dalam menciptakan lingkungan yang inklusif.

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menggelar program "Ramadan Bermakna" di Semarang dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi para marbot masjid. Program ini meliputi pelatihan kewirausahaan dan pemberian bantuan modal usaha. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di bulan Ramadan.

Santri di Pondok Pesantren Nailul Huda, Semarang, berhasil membudidayakan lele di lahan sempit pinggir kali. Usaha ini memberikan tambahan penghasilan dan menjadi pembelajaran berharga bagi para santri. Mereka mampu memanen lele secara berkala dan menjualnya ke pasar, warung makan, dan masyarakat sekitar.

Ikatan Wanita Bank Rakyat Indonesia (IWABRI) Kantor Cabang Semarang Pandanaran berkomitmen untuk mendukung UMKM melalui kegiatan wisata edukasi. Kunjungan ke sentra produksi batik dan UMKM lainnya bertujuan untuk memperkenalkan produk unggulan daerah serta meningkatkan pemasaran produk UMKM.

Kalapas Semarang, Mardi Santoso, turut serta dalam kegiatan penanaman di Kawasan Manajemen Pangan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan. Berbagai jenis tanaman ditanam untuk memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan keterampilan warga binaan di bidang pertanian.

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah dan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjalin kerja sama untuk memberdayakan aset dan mewujudkan madrasah _labschool_. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah melalui pemanfaatan aset yang dimiliki kedua lembaga, serta menjadikan madrasah sebagai tempat praktik dan penelitian bagi UIN Walisongo.

Rumah Pelita Kota Semarang yang merupakan shelter bagi anak jalanan, pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) dinilai berhasil dalam menjalankan fungsinya dan dipandang Sesmenduk (Sekretaris Menteri Dalam Negeri) sebagai role model nasional. Keberhasilan ini terlihat dari sistem pembinaan yang terintegrasi, melibatkan berbagai unsur, serta fokus pada pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan. Hal ini menjadikan Rumah Pelita Semarang layak untuk diadopsi oleh daerah lain dalam menangani permasalahan sosial kemasyarakatan.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang mendorong para wirausaha muda untuk memanfaatkan digitalisasi dalam membangun merek dan memasarkan produk mereka. Digitalisasi dianggap penting untuk meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar, sehingga wirausaha muda diharapkan dapat mengoptimalkan platform digital seperti media sosial dan marketplace untuk branding dan promosi.