Bagus Febrian, seorang pemuda difabel asal Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memiliki semangat inspiratif untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat. Meskipun mengalami keterbatasan fisik, ia gigih menekuni usaha pembuatan kerajinan keset dari kain perca dan bercita-cita mengembangkan usahanya agar dapat memberdayakan lebih banyak orang, khususnya para penyandang disabilitas. Keinginannya yang sederhana namun mulia adalah menjadi "orang bagus" yang memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Dokter spesialis bedah saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang, Dr. dr. Nur Aisyah Widjaja, Sp.BS(K), berhasil meraih Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai lulusan S3 kedokteran tercepat. Ia menyelesaikan program doktoral di Universitas Diponegoro hanya dalam waktu 1 tahun 9 bulan.

Universitas Semarang (USM) menambah dua guru besar baru di bidang ilmu bahasa dan keuangan, yakni Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.Hum. di bidang ilmu linguistik terapan dan Prof. Dr. Sri Rejeki, S.E., M.Si., Ak., CA. di bidang ilmu akuntansi. Penambahan ini memperkuat jajaran keilmuan di USM dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta penelitian di kedua bidang tersebut.

UIN Walisongo Semarang secara resmi telah melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mitigasi Terpadu (KKN MIT) angkatan ke-19 tahun 2025. Acara pelepasan berlangsung di Pendopo Kabupaten Semarang.

Bripka P, polisi yang menembak siswa SMK 4 Semarang hingga tewas, telah mengajukan banding atas putusan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari kepolisian. Ia berharap dapat tetap bertugas di institusi Polri.

Gugus KI Hajar Dewantara di Kecamatan Tugu, Kota Semarang, telah menyusun program kegiatan untuk semester genap tahun 2025. Program tersebut mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi guru serta siswa, meliputi kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), workshop pembelajaran inovatif, serta kegiatan ekstrakurikuler yang beragam.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan rumah susun (Rusun) untuk dosen Politeknik Pekerjaan Umum (PU) Semarang. Rusun berlantai empat ini memiliki 48 unit tipe 36 dan dibangun dengan anggaran Rp20 miliar dari APBN tahun 2022-2023. Kehadiran rusun ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Politeknik PU Semarang dengan menyediakan hunian yang layak dan nyaman bagi para dosen.

Menko PMK Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Rumah Susun (Rusun) Dosen Politeknik PU Semarang. Rusun berlantai lima ini memiliki 42 unit tipe hunian dengan fasilitas lengkap seperti tempat tidur, lemari, meja dan kursi, serta kamar mandi dalam. Pembangunan rusun ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hunian bagi dosen dan keluarganya agar lebih nyaman dan fokus dalam melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta mendukung pengembangan Politeknik PU Semarang sebagai pusat pendidikan vokasi bidang konstruksi dan infrastruktur.