Pemprov Jateng Dukung Bulog Serap Gabah dan Beras Petani

Pemprov Jateng dukung Bulog serap gabah dan beras

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung Perum Bulog dalam menyerap gabah dan beras petani di wilayah tersebut untuk menjaga stabilitas harga komoditas tersebut di tingkat produsen. Berbagai upaya dilakukan untuk memastikan penyerapan berjalan optimal, termasuk koordinasi dengan berbagai pihak dan pemantauan harga di lapangan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi petani dan menjaga ketersediaan stok pangan.

Perdana, Bulog Semarang Serap Panen Padi Petani

Perdana, Bulog Semarang Serap Panen Padi Petani

Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah mulai menyerap gabah petani di Kabupaten Semarang. Ini merupakan penyerapan perdana pada masa panen raya pertama tahun 2024. Harga gabah di tingkat petani dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Petani Semarang Harap Program Padi Biosalin Mbak Ita Dilanjutkan

Petani Semarang Minta Program Padi Biosalin Mbak Ita Dilanjutkan

Petani di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, berharap program padi biosalin yang digagas Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu dapat terus berlanjut. Program ini dinilai telah memberikan dampak positif bagi hasil panen dan kesejahteraan petani. Mereka merasakan peningkatan hasil panen yang signifikan dan pengurangan biaya produksi. Keberhasilan ini mendorong petani untuk berharap program ini diperluas dan dilanjutkan di masa mendatang.

Pemkab Semarang Diharapkan Menjadi Sentra Beras Organik

Pemkab Semarang Diharapkan Jadi Sentra Beras Organik

Pemerintah Kabupaten Semarang didorong untuk mengembangkan pertanian organik dan menjadi sentra beras organik, mengingat potensi lahan dan sumber daya manusia yang memadai. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memenuhi kebutuhan pasar beras organik yang terus meningkat.

Lahan Cabai di Semarang Rusak Diterjang Angin Kencang

Diterpa Angin Kencang, Lahan Cabai di Semarang Rusak

Hektaran lahan cabai di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, rusak parah diterjang angin kencang. Petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Pemerintah setempat mengimbau petani untuk mengasuransikan lahan mereka.