Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Jazilul Fawaid, mendesak Polri untuk mengusut tuntas dan transparan kasus penembakan seorang warga di Semarang, Jawa Tengah. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam proses penyelidikan agar publik mengetahui fakta sebenarnya dan keadilan dapat ditegakkan.

Sebanyak 13 orang telah diperiksa terkait kasus kematian seorang warga Semarang yang diduga dianiaya oleh enam oknum polisi di Yogyakarta.

Seorang warga Semarang diduga mengalami penganiayaan oleh oknum polisi. Terdapat perbedaan kronologi kejadian antara versi keluarga korban dan versi kepolisian. Keluarga korban menyatakan bahwa korban dianiaya tanpa sebab yang jelas, sementara pihak kepolisian memberikan kronologi yang berbeda.

Bripka P, polisi yang menembak siswa SMK 4 Semarang hingga tewas, telah mengajukan banding atas putusan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari kepolisian. Ia berharap dapat tetap bertugas di institusi Polri.

Seorang korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anggota polisi di Semarang sempat memberikan informasi mengenai lokasi kejadian sebelum akhirnya meninggal dunia. Korban menyebutkan bahwa lokasi penganiayaan tersebut tidak jauh dari rumahnya.

Polda Jawa Tengah sedang meneliti sampel organ tubuh seorang warga Semarang yang meninggal dunia diduga akibat penganiayaan oleh oknum polisi.

Seorang warga di Semarang diduga tewas akibat penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi. Keluarga korban mengaku sempat ditawari uang damai sebanyak tiga kali.

Makam seorang warga Semarang yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum polisi telah dibongkar untuk keperluan autopsi. Pembongkaran ini dilakukan guna mengetahui secara pasti penyebab kematian dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mendukung proses penyelidikan lebih lanjut.

Bentrok antar suporter terjadi di rest area Tol Jagorawi pada Minggu (13/1/2025) antara pendukung PSIS Semarang dan Persita Tangerang. Peristiwa ini mengakibatkan beberapa orang terluka dan kerusakan pada beberapa kendaraan.

Polda Jawa Tengah melakukan pembongkaran makam Darso, warga Semarang yang meninggal dunia setelah dijemput polisi dari Polresta Yogyakarta. Pembongkaran tersebut dilakukan untuk keperluan autopsi guna menyelidiki penyebab kematian Darso dan memastikan ada tidaknya indikasi kekerasan atau tindak pidana.