PSBS Biak akan menghadapi PSIS Semarang dalam laga uji coba. PSIS datang tanpa skuad terbaiknya karena beberapa pemain inti absen, termasuk Carlos Fortes, Taisei Marukawa, dan Wahyu Prasetyo yang sedang menjalani pemulihan cedera. Hal ini menjadi kesempatan bagi PSBS Biak untuk menguji kekuatan mereka melawan tim Liga 1, meskipun PSIS tak diperkuat pemain-pemain andalannya.

PSIS Semarang akan menghadapi PSBS Biak dengan kondisi pincang karena beberapa pemain inti mereka absen. Carlos Fortes dan Taisei Marukawa dipastikan tidak bisa bermain karena akumulasi kartu kuning, sementara Vitinho masih dalam masa pemulihan cedera. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pelatih Gilbert Agius untuk meracik strategi dan memilih pemain pengganti yang tepat agar PSIS tetap bisa meraih hasil maksimal dalam pertandingan tersebut.

PSBS Biak akan menghadapi PSIS Semarang di Jayapura. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk memenuhi aspirasi masyarakat, Pemerintah Daerah, dan sponsor.

PSIS Semarang membatalkan rencana perekrutan pemain asing grade A pada bursa transfer paruh musim BRI Liga 1. CEO PSIS, Yoyok Sukawi, menjelaskan bahwa pembatalan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pertimbangan harga yang tidak masuk akal dan ketidaksiapan beberapa pemain incaran untuk langsung bergabung. Oleh karena itu, PSIS akan memaksimalkan pemain yang ada dan fokus pada peningkatan performa tim di putaran kedua.

Suporter Persipura Jayapura memberikan ultimatum kepada pelatih Emral Abus untuk mundur dari jabatannya jika tim kebanggaan mereka kalah melawan PSIS Semarang. Desakan ini muncul akibat performa buruk Persipura yang belum meraih kemenangan dalam lima pertandingan terakhir di Liga 2.

PSIS Semarang secara resmi mengumumkan Shin Tae-yong sebagai pelatih baru mereka. Shin Tae-yong menegaskan bahwa sebenarnya ia sudah lama menjalin komunikasi dengan PSIS dan merasa senang akhirnya bisa bergabung.

Suporter PSIS Semarang, Snex, turut serta dalam aksi boikot sarasehan yang digelar manajemen PSIS Semarang bersama Panser Biru. Alasan Snex memboikot acara tersebut adalah karena mereka merasa manajemen PSIS tidak serius dalam menanggapi tuntutan suporter, terutama terkait performa tim yang buruk dan kurangnya transparansi.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menanggapi desakan suporter untuk mundur dari jabatannya dengan menyatakan akan menunggu hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada Februari mendatang.

Manajemen PSIS Semarang merespons aksi boikot suporter Panser Biru terhadap sarasehan sepak bola yang digelar di Semarang. Mereka menghormati keputusan suporter dan menyebut bahwa Panser Biru telah menyampaikan aspirasinya secara resmi kepada manajemen terkait beberapa hal, termasuk soal sarasehan tersebut. Manajemen PSIS juga menegaskan akan terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan suporter.

PSIS Semarang kemungkinan besar akan berpindah kepemilikan ke investor baru. Hal ini disebabkan oleh dinamika internal klub, termasuk mundurnya CEO PSIS, Yoyok Sukawi, yang juga merupakan pemegang saham mayoritas. Kondisi ini membuka peluang bagi investor baru untuk masuk dan mengambil alih pengelolaan klub, demi menjaga keberlanjutan dan perkembangan PSIS di masa mendatang.