Ribuan warga Kota Semarang antusias mengikuti tradisi Sesaji Rewanda di Gua Kreo, sebuah ritual tahunan yang menjadi daya tarik wisata dan budaya lokal.

Tradisi Sesaji Rewanda di Semarang adalah upacara adat yang unik, dilakukan di Gua Kreo, Gunung Kendal, sebagai wujud syukur dan permohonan keselamatan kepada alam semesta, khususnya para kera yang dianggap penjaga mata air.

Tradisi Sesaji Rewanda merupakan ritual penting yang digelar Pemerintah Kota Semarang di Goa Kreo, Kandri. Tradisi ini memiliki sejarah panjang dan sarat akan makna, menjadi ungkapan syukur dan permohonan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ratusan warga antusias mengikuti tradisi Nyadran di Goa Kreo, Semarang. Tradisi ini digelar setiap Selasa Kliwon bulan Apit dalam penanggalan Jawa. Nyadran di Goa Kreo menjadi momen penting bagi warga untuk melestarikan budaya dan memohon berkah keselamatan serta rezeki.

Tradisi Sadranan di Sendanggede, Pucung, Semarang, diramaikan oleh warga sekitar yang datang untuk memanjatkan doa dan bersedekah. Aneka makanan tradisional disajikan dalam tenong dan dibagikan kepada para pengunjung. Ritual ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan berkah, serta sebagai upaya untuk melestarikan budaya leluhur.

Warga Dusun Pucung, Desa Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, antusias mengikuti tradisi Sadranan Sendang Gede. Mereka berbondong-bondong membawa tenong berisi aneka makanan dan hasil bumi untuk didoakan bersama di Sendang Gede, kemudian dibagikan kepada warga. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dan berkah, sekaligus sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Umat Tri Dharma mengikuti ritual Ci Suak atau sembilan dewa dengan berjalan di atas bara api dalam perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Gedung Batu Sam Poo Kong, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 5 Februari 2023. Ritual ini dipercaya dapat membersihkan diri dari energi negatif dan mendatangkan keberuntungan.

Ritual basuh kaki orang tua mewarnai perayaan Imlek di Semarang. Tradisi ini menjadi momen mengharukan yang mempererat ikatan keluarga. Sejumlah anak membasuh kaki orang tua mereka sebagai bentuk bakti dan penghormatan.

Warga Banyumanik, Semarang, menggelar tradisi Nyadran Rajaban dengan penuh khidmat. Mereka membawa berbagai macam sajian makanan tradisional yang diletakkan dalam tenong dan diarak menuju makam leluhur. Acara ini diisi dengan doa bersama dan makan bersama sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan serta penghormatan kepada para leluhur.

Mencuci kaki orang tua merupakan tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Semarang menjelang Tahun Baru Imlek. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan bakti kepada orang tua, serta sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Ritual ini biasanya dilakukan oleh anak-anak dan cucu kepada orang tua dan kakek-nenek mereka, dengan penuh haru dan khidmat.