Banjir kembali merendam kawasan Kaligawe, Semarang, menyebabkan genangan air yang cukup tinggi dan mengganggu aktivitas warga. Kendaraan roda dua maupun roda empat terlihat kesulitan melintasi jalanan yang tergenang, sementara beberapa warga tampak berusaha mengamankan barang-barang mereka.

Ruas Jalan Pantura Kaligawe Semarang-Demak masih tergenang banjir, menyebabkan banyak sepeda motor mogok.

Sinergi antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Pemerintah Kota Semarang dilakukan untuk mengatasi genangan air yang meluas di Kota Semarang. Upaya penanganan meliputi normalisasi sungai, pembersihan saluran drainase, serta pembangunan kolam retensi dan polder untuk menampung air hujan. Kedua pihak berkomitmen untuk bekerja sama dalam jangka panjang guna meminimalisir dampak banjir dan genangan di masa mendatang.

Ketinggian air rob di Jalan Pantura Kaligawe Semarang-Demak semakin meningkat, menyebabkan banyak sepeda motor mogok. Kondisi ini mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas warga. Pengendara diimbau untuk berhati-hati dan mencari jalur alternatif jika memungkinkan.

Genangan air kembali merendam kawasan Kaligawe, Semarang, menyebabkan gangguan lalu lintas dan mendorong pemotor untuk mencari jalur alternatif. Ketinggian air bervariasi, mencapai sekitar 30-40 sentimeter di beberapa titik. Kondisi ini diperparah dengan padatnya arus lalu lintas.

Banjir di wilayah pantura Semarang-Demak semakin parah. Banyak kendaraan mogok akibat tergenang air. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 hingga 70 sentimeter. Kondisi ini menyebabkan kemacetan panjang dan mengganggu aktivitas warga.

Genangan air di Kelurahan Mangunharjo, Semarang, yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Beringin, mulai surut. Warga mulai membersihkan rumah dan lingkungan mereka. Pemerintah Kota Semarang dan relawan terus berupaya membantu warga terdampak, termasuk menyediakan dapur umum dan bantuan logistik.

Wali Kota Semarang meninjau langsung lokasi banjir di Kelurahan Kudu dan mengambil langkah-langkah cerdas untuk mengatasinya. Beberapa tindakan yang dilakukan antara lain normalisasi sungai, pembersihan saluran air, dan pembangunan tanggul. Selain itu, Wali Kota juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan agar banjir tidak terulang kembali.

Pemerintah Kota Semarang mengambil beberapa langkah untuk mengatasi banjir di kawasan Genuk, antara lain dengan memasang sandbag di titik-titik rawan banjir, menggunakan pompa untuk menyedot genangan air, serta melakukan normalisasi saluran air dan sungai.

Genangan air yang kerap terjadi di Kota Semarang memerlukan penanganan kolaboratif antarinstansi. Normalisasi sungai, pembersihan saluran, dan edukasi masyarakat menjadi fokus utama. Evaluasi berkala juga penting untuk mengoptimalkan strategi penanganan.