Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, digunakan sebagai lokasi pelaksanaan Salat Idul Adha 1444 H. Ribuan warga memadati halaman bersejarah tersebut.

Ribuan warga melaksanakan Salat Idul Fitri 1446 Hijriah di halaman Lawang Sewu, Semarang. Ini merupakan momen pertama kalinya salat Id digelar di landmark Kota Semarang tersebut. Suasana khidmat dan khusyuk terasa saat salat berlangsung. Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, juga turut hadir dalam salat Id di Lawang Sewu. Usai salat, warga bermaaf-maafan dan mengabadikan momen langka tersebut.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kawasan wisata sejarah Lawang Sewu di Semarang, Jawa Tengah, digunakan untuk pelaksanaan Salat Idul Adha 1444 H. Ribuan umat muslim memadati halaman bersejarah ini.

Museum Ranggawarsita di Semarang menawarkan pengalaman wisata edukasi yang menarik. Museum ini menyimpan beragam koleksi yang menggambarkan sejarah, seni, dan budaya Jawa Tengah. Dari artefak kuno hingga replika bangunan bersejarah, museum ini cocok untuk segala usia.

Lawang Sewu di Semarang direncanakan akan digunakan sebagai lokasi shalat Ied untuk menghilangkan kesan mistis dan memperkenalkan bangunan bersejarah ini kepada masyarakat. PT Kereta Api Pariwisata (KA Pariwisata) berharap kegiatan ini dapat mengubah citra Lawang Sewu dan menarik lebih banyak pengunjung.

Roti Ganjel Rel, makanan khas Semarang yang dulunya menjadi bekal para pekerja kereta api, kini hadir sebagai oleh-oleh kekinian dengan berbagai varian rasa dan kemasan modern. Transformasi ini menjadikannya semakin populer dan mudah dinikmati.

Seorang penggali kubur di Jawa Tengah secara tidak sengaja menemukan situs pemakaman Tionghoa kuno yang memberikan wawasan berharga tentang sejarah dan budaya komunitas Tionghoa di Semarang. Penemuan ini mengungkap informasi tentang praktik pemakaman, status sosial, dan kehidupan mereka di masa lalu.

Museum Sejarah Perkembangan Islam di Semarang menyimpan berbagai koleksi bersejarah yang menarik untuk dipelajari. Museum ini menampilkan perjalanan Islam dari masa Rasulullah hingga perkembangannya di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Berbagai replika artefak penting dan manuskrip kuno dipamerkan dengan informasi yang detail.

Museum Perkembangan Islam Semarang menawarkan pengalaman menarik untuk menjelajahi sejarah dan perkembangan Islam di Jawa Tengah, khususnya Semarang. Dengan koleksi yang beragam, mulai dari manuskrip kuno hingga replika masjid, museum ini cocok untuk wisata edukasi dan religi.

Museum Perkembangan Islam di Semarang menawarkan pengalaman mendalam tentang sejarah penyebaran dan perkembangan agama Islam di Jawa Tengah. Museum ini memamerkan berbagai koleksi artefak, manuskrip, dan diorama yang menggambarkan perjalanan Islam dari masa awal hingga kontemporer. Pengunjung dapat mempelajari pengaruh Islam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa Tengah, seperti budaya, seni, dan arsitektur.