Ajudan Diduga Pukul Wartawan, Kapolri Minta Maaf
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas dugaan pemukulan wartawan oleh ajudannya di Semarang. Ia memastikan proses hukum tetap berjalan dan tak akan menoleransi tindakan kekerasan terhadap jurnalis. Insiden ini terjadi saat wartawan meliput kegiatan Kapolri. Propam Polda Jawa Tengah telah memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus ini.
Kapolri Minta Maaf atas Dugaan Pemukulan dan Intimidasi Wartawan oleh Ajudannya di Semarang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permohonan maaf atas dugaan pemukulan dan intimidasi yang dilakukan oleh ajudannya terhadap seorang wartawan di Semarang. Insiden tersebut terjadi saat wartawan tersebut meliput kegiatan kunjungan Kapolri. Ajudan yang terlibat telah diperiksa oleh Propam Polri. Kapolri menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara transparan dan adil.
Ajudan Kapolri Diduga Pukul Jurnalis di Stasiun Tawang Semarang, Listyo Sigit Minta Maaf
Insiden pemukulan terhadap jurnalis terjadi di Stasiun Tawang Semarang. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Ajudan Kapolri diduga menjadi pelaku pemukulan.
Pengawal Kapolri Minta Maaf Setelah Memukul Jurnalis di Semarang
Seorang anggota pengawal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf setelah memukul jurnalis yang sedang meliput kunjungan kerja Kapolri di Kota Semarang. Insiden pemukulan terjadi saat jurnalis hendak mengambil gambar kedatangan Kapolri. Oknum pengawal tersebut telah mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya. Pihak kepolisian juga memastikan akan melakukan evaluasi internal untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Kapolri Duga Pemukul Jurnalis di Semarang Bukan Ajudan, Melainkan Tim Pendamping
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menduga pemukul jurnalis di Semarang bukanlah ajudannya, melainkan anggota tim pendamping. Ia memastikan akan memproses hukum pelaku jika terbukti melakukan penganiayaan. Propam Polda Jawa Tengah telah memeriksa sejumlah saksi terkait insiden tersebut.
Ajudan Kapolri Diduga Lakukan Penganiayaan Terhadap Jurnalis di Semarang
Seorang ajudan Kapolri diduga melakukan pemukulan dan ancaman terhadap seorang jurnalis foto di Semarang. Kejadian ini menimbulkan kecaman dan desakan agar kasus tersebut diusut tuntas. Jurnalis tersebut mengalami luka fisik dan trauma akibat insiden tersebut.
Ipda Endry, Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Semarang, Meminta Maaf
Ipda Endry, anggota kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis saat meliput demo di Semarang, Jawa Tengah, telah meminta maaf. Permintaan maaf tersebut disampaikan langsung kepada korban dan disaksikan oleh pimpinan kepolisian serta organisasi profesi jurnalis. Korban menerima permintaan maaf tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Propam Polda Jateng akan tetap memproses kasus ini sesuai prosedur.
Pemudik Padati Arus Balik Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Ribuan pemudik memadati Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk kembali ke perantauan setelah merayakan Lebaran di kampung halaman. Kondisi pelabuhan terlihat ramai dan dipenuhi antrean penumpang yang hendak naik kapal.
Menhub Imbau Pemudik Utamakan Keselamatan Saat Arus Balik dari Semarang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau pemudik yang melakukan perjalanan arus balik dari Semarang untuk mengutamakan keselamatan dan tidak memaksakan diri jika kondisi tubuh lelah. Ia juga memantau langsung kondisi arus balik di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Kapolri Minta Maaf atas Dugaan Pemukulan dan Intimidasi Wartawan oleh Ajudannya di Semarang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permohonan maaf atas dugaan pemukulan dan intimidasi yang dilakukan oleh ajudannya terhadap seorang wartawan di Semarang. Insiden tersebut terjadi saat wartawan sedang meliput kegiatan kunjungan Kapolri. Ajudan tersebut telah diperiksa oleh Propam Mabes Polri. Kapolri menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara transparan dan adil.