Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkapkan kekecewaannya setelah nama suaminya disebut-sebut terlibat dalam urusan Pemerintah Kota Semarang dalam sidang kasus korupsi.

Sidang kasus dugaan korupsi mengungkap adanya praktik pemberian fee 13 persen dan skema bagi-bagi proyek di lingkungan pemerintahan Kota Semarang.

Mantan Camat Gajahmungkur, Semarang, Alwin Basri, memberikan keterangan dalam sidang kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) yang menyeret mantan atasannya, eks Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Alwin Basri, di Pengadilan Tipikor Semarang.

Dalam sidang dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang, Jaksa Penuntut Umum menghadirkan tiga camat sebagai saksi untuk memberikan keterangan terkait kasus yang sedang berlangsung.

Dalam sidang kasus korupsi yang menyeret nama seorang kepala daerah, terungkap fakta bahwa sejumlah camat di wilayah tersebut diminta untuk menyetorkan sejumlah dana.

Tiga mantan Camat di Semarang memberikan kesaksian yang memberatkan terkait dugaan permintaan proyek oleh suami Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dengan nilai total mencapai Rp 16 miliar.

Wali Kota Semarang, memberikan tanggapan terkait istilah 'iuran kebersamaan' yang mencuat dalam persidangan yang melibatkan mantan bawahannya.

Sidang perdana kasus dugaan korupsi mantan Wali Kota Semarang digelar di Pengadilan Tipikor Semarang dengan agenda pembacaan dakwaan.

Mantan Wali Kota Semarang, yang dikenal dengan inisial Mbak Ita, hari ini menjalani sidang perdana terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.

Mantan Wali Kota Semarang dan suaminya menjalani sidang perdana terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat mereka. Sidang ini menjadi sorotan publik karena melibatkan tokoh penting di daerah.