Warga Desa Polobogo, Semarang, menunjukkan semangat gotong royong dengan memperbaiki jalan rusak secara swadaya karena kerusakan yang tak kunjung diperbaiki.

Kekecewaan terhadap janji politik yang tak kunjung ditepati membuat warga Semarang memilih untuk memperbaiki jalan rusak secara swadaya. Inisiatif ini muncul sebagai bentuk protes atas kondisi infrastruktur yang memprihatinkan dan minimnya perhatian dari pemerintah.

Karena kecewa dengan janji-janji politik yang tak kunjung ditepati, warga Semarang memilih untuk bergotong royong memperbaiki jalan rusak secara mandiri.

Merespons kerusakan jalan di Watusari, Semarang yang tak kunjung diperbaiki, warga setempat berinisiatif menggalang donasi untuk melakukan perbaikan secara swadaya. Keprihatinan warga atas kondisi jalan yang rusak dan membahayakan pengguna jalan mendorong mereka untuk mengambil tindakan konkret, alih-alih hanya menunggu perbaikan dari pemerintah.