Aksi tawuran yang melibatkan remaja putri di Semarang viral di media sosial. Polisi bergerak cepat dan berhasil mengidentifikasi tiga pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut.

Polisi berhasil mengamankan sejumlah pelaku tawuran yang melibatkan kelompok remaja perempuan di Semarang. Tawuran ini sempat meresahkan warga setempat.

Pemerintah Kota Semarang menggandeng TNI untuk memberikan pembinaan khusus kepada remaja yang terlibat dalam kenakalan, khususnya tawuran, dengan memasukkan mereka ke barak militer.

Dua remaja di Semarang diamankan oleh pihak kepolisian setempat karena diduga hendak melakukan tawuran. Penangkapan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan tindak kekerasan di kalangan remaja.

Sekelompok anak-anak di Semarang terlibat tawuran yang dipicu oleh saling ejek saat bermain layangan. Kejadian ini viral di media sosial dan menjadi perhatian masyarakat.

Aksi tawuran antar kelompok remaja kembali terjadi pada malam minggu, membuat resah warga sekitar. Kejadian ini melibatkan aksi kejar-kejaran hingga masuk ke gang-gang sempit.

Sebuah video viral menunjukkan aksi tawuran yang terjadi di Jalan Menur, Semarang. Warga setempat menemukan bercak darah di lokasi kejadian.

Polisi mengamankan 278 anggota geng motor yang sedang konvoi di Kota Semarang. Mereka diduga akan melakukan aksi tawuran. Berbagai senjata tajam disita sebagai barang bukti. Para anggota geng motor tersebut berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Polisi membubarkan konvoi ratusan anggota geng motor Kreator Kriminalitas (Kreak) di Semarang dan mengamankan 278 orang. Mereka diduga hendak melakukan aksi tawuran. Sebagian besar yang diamankan masih di bawah umur dan kedapatan membawa senjata tajam.

Polrestabes Semarang meningkatkan patroli selama bulan Ramadan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Patroli ini difokuskan pada pencegahan aksi balap liar, tawuran, dan gangguan keamanan lainnya, serta memastikan kenyamanan warga selama beribadah.