Ketuk Pintu, Tradisi Imlek di Pecinan Semarang
Masyarakat Tionghoa di kawasan Pecinan Semarang menyambut Tahun Baru Imlek 2576 dengan tradisi unik "ketuk pintu". Tradisi ini dilakukan dengan mengunjungi rumah sanak saudara dan kerabat sambil membawa kue keranjang sebagai simbol rezeki dan kebahagiaan. Suara ketukan pintu dan ucapan selamat tahun baru menjadi momen penuh kehangatan dan mempererat tali silaturahmi antar keluarga.
Tradisi Ketuk Pintu Pasar Imlek Semawis Semarang
Tradisi Ketuk Pintu di Pasar Semawis, Semarang, menandai dimulainya perayaan Imlek. Prosesi ini melibatkan tokoh masyarakat dan pejabat yang secara simbolis mengetuk pintu gerbang pasar, membuka akses rezeki dan keberuntungan bagi para pedagang. Ritual ini diiringi dengan atraksi barongsai dan liong, serta kemeriahan lampion dan dekorasi khas Imlek yang menghiasi kawasan pecinan tersebut, menciptakan suasana semarak dan penuh harapan di tahun baru.
Rumah Arwah: Warisan Leluhur Tionghoa di Semarang
Rumah Arwah, sebuah tradisi Tionghoa di Semarang, masih lestari hingga kini. Bangunan-bangunan kecil ini, yang dipercaya sebagai tempat tinggal sementara arwah leluhur sebelum menuju akhirat, dirawat dan dihormati oleh keturunannya. Biasanya ditempatkan di dekat makam, rumah arwah mencerminkan penghormatan dan bakti kepada leluhur, sekaligus menjadi simbol keberlanjutan hubungan antara dunia orang hidup dan dunia arwah dalam budaya Tionghoa.
Klenteng Tay Kak Sie Semarang: Altar Dewa Terbanyak, Destinasi Wisata Religi
Klenteng Tay Kak Sie di Semarang dikenal sebagai klenteng dengan altar dewa terbanyak di kota tersebut, menjadikannya destinasi wisata religi yang menarik. Berbagai dewa-dewi dari kepercayaan Taoisme, Buddhisme, dan Konghucu dipuja di klenteng ini, mencerminkan akulturasi budaya dan toleransi antarumat beragama. Keindahan arsitektur dan kekayaan sejarahnya semakin menambah daya tarik klenteng ini bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.