Sebuah kendaraan taktis (rantis) yang merupakan bagian dari iring-iringan kendaraan TNI terlibat kecelakaan dengan sebuah truk di Semarang. Kecelakaan ini mengakibatkan kerusakan pada kedua kendaraan. Polisi Militer tengah menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

Sebuah kendaraan tempur TNI AD mengalami kecelakaan di wilayah Bedono, Semarang, Jawa Tengah. Kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh gangguan pada sistem pengereman kendaraan.

Sebuah kendaraan tempur Anoa milik TNI AD mengalami kecelakaan di Bedono, Kabupaten Semarang, akibat gangguan pada sistem rem. Kecelakaan ini menyebabkan kendaraan tersebut menabrak pembatas jalan dan tiang listrik, namun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, akhirnya mengikuti kegiatan retreat kepemimpinan di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Keikutsertaannya sempat tertunda karena harus mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Retreat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan sinergi antara pemerintah daerah dan TNI.

Aparat TNI-Polri bersinergi mengevakuasi warga yang sakit di tengah banjir yang melanda Kota Semarang. Dengan menggunakan perahu karet, mereka berhasil membawa pasien ke tempat yang lebih aman untuk mendapatkan perawatan medis.

Dua warga Semarang menjadi korban penusukan oleh seorang anggota TNI. Kejadian bermula dari cekcok di sebuah karaoke yang kemudian berlanjut di jalan raya. Pelaku, yang diketahui mabuk, menusuk kedua korban dengan senjata tajam. Salah satu korban meninggal dunia, sementara korban lainnya mengalami luka berat. Pelaku telah diamankan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/5 Semarang dan tengah menjalani proses hukum militer.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penusukan warga di Semarang yang diduga dilakukan oleh Koptu IM. Pemeriksaan saksi ini dilakukan untuk mendalami motif dan kronologi kejadian penusukan tersebut.

Seorang oknum TNI berinisial Pratu RH dalam kondisi mabuk menusuk seorang tamu undangan hajatan di Semarang. Insiden penusukan ini dipicu oleh cekcok antara pelaku dan korban yang sebelumnya tidak saling kenal. Akibat perbuatannya, Pangdam IV/Diponegoro memerintahkan penyelidikan dan proses hukum terhadap Pratu RH.

Oknum TNI berpangkat Kopral Satu diduga menjadi pelaku penusukan dua warga di Semarang.

Seorang oknum anggota TNI diduga dalam keadaan mabuk menusuk dua orang di Kota Semarang. Peristiwa penusukan tersebut terjadi di sebuah tempat hiburan malam dan mengakibatkan kedua korban mengalami luka-luka.