Anggota DPRD Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Semarang untuk terus menjaga kekompakan, kerukunan, dan toleransi antar umat beragama serta golongan, demi mewujudkan kota yang aman dan nyaman.

Momen kebersamaan antar umat beragama terlihat dalam perayaan Hari Raya Waisak di Semarang, menunjukkan indahnya toleransi dan kerukunan.

Perjalanan spiritual Bhikkhu Thudong tiba di Semarang dan disambut hangat oleh Gubernur Jawa Tengah sebagai wujud toleransi dan dukungan terhadap kegiatan keagamaan.

Kedatangan para biksu thudong disambut dengan khidmat dan penuh sukacita oleh umat Buddha di Semarang.

Masjid Kauman di Semarang menjadi tempat persinggahan yang menyejukkan bagi para biksu Thudong dari Thailand. Keramahan takmir masjid mencerminkan toleransi dan persaudaraan lintas agama.

Perjalanan spiritual Bhikkhu Thudong melintasi berbagai daerah di Indonesia menjadi momen berharga yang menyoroti persaudaraan dan toleransi antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah ketika mereka singgah di Masjid Agung Semarang, menunjukkan indahnya kebersamaan lintas iman.

Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang turut serta dalam karnaval seni budaya lintas agama dan pawai ogoh-ogoh, menunjukkan dukungan terhadap keberagaman dan toleransi.

Para Taruna dan Taruni Akademi Kepolisian (Akpol) turut serta dalam karnaval seni budaya lintas agama yang digelar di Semarang, menunjukkan keberagaman dan toleransi.

Kota Semarang menggelar pawai lintas agama yang meriah sebagai wujud penonjolan budaya dan tradisi keagamaan yang plural.

Kemeriahan pawai ogoh-ogoh tidak hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga simbol nyata keberagaman dan toleransi di Kota Semarang.