Pasar Dugderan Semarang Meriah dengan Wahana Permainan dan UMKM
Pasar Dugderan di Semarang kembali hadir memeriahkan bulan Ramadan. Berbagai wahana permainan dan stan UMKM meramaikan pasar rakyat tahunan ini, menawarkan hiburan dan produk lokal bagi pengunjung. Warga Semarang dan sekitarnya tumpah ruah menikmati kemeriahan Dugderan menjelang bulan suci.
Tradisi Dugderan Semarang Meriahkan Menyambut Ramadan
Tradisi Dugderan di Kota Semarang kembali digelar untuk menyambut bulan suci Ramadan 1446 H. Berlangsung dari tanggal 17 hingga 26 Februari 2025, acara ini dipusatkan di area Masjid Agung Kauman, Semarang. Dugderan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, termasuk pameran dan kirab budaya yang menampilkan Warak Ngendog, ikon kota Semarang.
Pasar Dugderan Semarang Resmi Dibuka
Pasar Dugderan, pasar tradisional yang menjadi penanda dimulainya bulan Ramadan, resmi dibuka di Semarang. Berbagai macam kuliner dan wahana permainan hadir untuk memeriahkan acara tahunan ini.
Pasar Dugderan Semarang Kembali Dibuka dengan Wahana Permainan Meriah
Setelah absen dua tahun akibat pandemi, Pasar Dugderan di Semarang kembali digelar untuk menyambut bulan Ramadan. Pasar rakyat ini dimeriahkan dengan berbagai wahana permainan dan menjadi daya tarik bagi warga.
Pasar Dugderan Semarang Dibuka, Pengalihan Arus Disiapkan
Pasar Dugderan di Semarang akan dimulai besok, dan Polrestabes Semarang telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan.
Dugderan Kota Semarang Digelar 28 Februari 2025
Dugderan, tradisi penyambutan bulan Ramadan di Kota Semarang, akan digelar pada 28 Februari 2025. Rangkaian acara dimulai dengan pameran Warak Ngendog dan kirab budaya yang menampilkan berbagai kesenian dan tradisi lokal. Puncak acara adalah penyerahan Warak Ngendog dari Wali Kota Semarang kepada panitia Dugderan, menandai dimulainya bulan suci Ramadan 1446 H.
Tradisi Sadranan di Sendanggede, Pucung, Semarang
Tradisi Sadranan di Sendanggede, Pucung, Semarang, diramaikan oleh warga sekitar yang datang untuk memanjatkan doa dan bersedekah. Aneka makanan tradisional disajikan dalam tenong dan dibagikan kepada para pengunjung. Ritual ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan berkah, serta sebagai upaya untuk melestarikan budaya leluhur.
Tradisi Sadranan di Sendang Gede Pucung, Semarang
Warga Dusun Pucung, Desa Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, antusias mengikuti tradisi Sadranan Sendang Gede. Mereka berbondong-bondong membawa tenong berisi aneka makanan dan hasil bumi untuk didoakan bersama di Sendang Gede, kemudian dibagikan kepada warga. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dan berkah, sekaligus sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Tradisi Sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang
Masyarakat Kelurahan Pucung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, menggelar tradisi Sadranan di Sendang Gede, Selasa (28/3). Tradisi ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan air yang terus mengalir dari sendang tersebut. Mereka berdoa bersama dan menabur bunga di sendang. Setelah itu, warga berebut gunungan hasil bumi dan nasi tumpeng yang dikirab mengelilingi sendang.
Tradisi Sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang
Warga Dusun Pucung, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, menggelar tradisi Sadranan di Sendang Gede, Selasa (28/3/2023). Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dan berkah yang diberikan, sekaligus upaya melestarikan budaya leluhur. Dalam tradisi ini, warga membawa berbagai makanan dan hasil bumi untuk didoakan bersama dan dibagikan kepada warga lainnya.