Semarang Bertabur Lampion Jelang Imlek

Bek Masa Depan City - JATENGPOS.CO.ID

Menjelang perayaan Imlek, Kota Semarang dihiasi ribuan lampion yang berwarna-warni. Lampion-lampion tersebut dipasang di berbagai titik ikonik kota, seperti di kawasan Pecinan, Jalan Pandanaran, dan Simpang Lima, menciptakan suasana semarak dan meriah. Keindahan lampion ini menarik perhatian warga Semarang dan sekitarnya untuk menikmati suasana dan berfoto, menambah semarak perayaan Tahun Baru Imlek.

Kirab Meriah Kampung Melayu Semarang: Barongsai dan Tari Saman

Meriahnya Kirab di Kampung Melayu Semarang, Ada Barongsai-Tari Saman

Kemeriahan terpancar dalam Kirab Budaya di Kampung Melayu Semarang. Barongsai dan tari Saman menjadi bagian dari parade yang memukau warga. Berbagai atraksi budaya lainnya turut memeriahkan acara tersebut, menciptakan suasana semarak dan penuh kegembiraan di tengah masyarakat.

Doa dan Ketok Pintu Kelenteng Awali Imlek di Pecinan Semarang

Doa dan Ketok Pintu Kelenteng Awali Imlek di Pecinan Kota Semarang

Perayaan Imlek di Pecinan Semarang diawali dengan doa dan tradisi unik "ketok pintu kelenteng" yang menandai dibukanya kelenteng untuk umum. Prosesi ini menjadi simbol dimulainya perayaan dan harapan akan keberuntungan di tahun baru. Ratusan warga Tionghoa memadati Kelenteng Tay Kak Sie untuk mengikuti ritual dan sembahyang.

Nyadran Rajabaan di Makam Sentono Jangli, Semarang

FOTO: Nyadran Rajaban di Makam Sentono Jangli Gabeng Semarang

Tradisi Nyadran Rajabaan di Makam Sentono Jangli Gabeng, Semarang, berlangsung khidmat dengan warga berbondong-bondong membawa tenong berisi makanan. Mereka berdoa bersama dan menaburkan bunga di makam leluhur, sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan rasa syukur. Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga.

Tradisi Ketuk Pintu Pasar Imlek Semawis di Semarang

Tradisi ketuk pintu Pasar Imlek Semawis di Semarang

Tradisi unik "Ketuk Pintu" menandai dimulainya perayaan Pasar Imlek Semawis di Semarang. Ritual ini melambangkan pembukaan pasar dan harapan akan keberuntungan di tahun baru Imlek. Warga Tionghoa dan pengunjung antusias menyaksikan prosesi yang diiringi atraksi barongsai dan liong ini. Acara ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan kemeriahan Imlek di Semarang.

Tradisi Ketuk Pintu Pasar Imlek Semawis Semarang

Tradisi Ketuk Pintu Pasar Imlek Semawis di Semarang

Tradisi Ketuk Pintu di Pasar Semawis, Semarang, menandai dimulainya perayaan Imlek. Prosesi ini melibatkan tokoh masyarakat dan pejabat yang secara simbolis mengetuk pintu gerbang pasar, membuka akses rezeki dan keberuntungan bagi para pedagang. Ritual ini diiringi dengan atraksi barongsai dan liong, serta kemeriahan lampion dan dekorasi khas Imlek yang menghiasi kawasan pecinan tersebut, menciptakan suasana semarak dan penuh harapan di tahun baru.

Kue Keranjang Semarang Lestarikan Cita Rasa Khas dengan Kayu Bakar

Kue Keranjang Semarang pertahankan cita rasa khas melalui kayu bakar

Produsen kue keranjang di Semarang tetap mempertahankan cita rasa khas dan tekstur legit dengan menggunakan kayu bakar dalam proses produksinya. Meskipun biaya produksi lebih tinggi dan prosesnya lebih rumit dibandingkan menggunakan kompor gas, penggunaan kayu bakar diyakini menghasilkan aroma dan rasa yang lebih autentik, sehingga kualitas kue keranjang tetap terjaga dan disukai pelanggan setia.

Rumah Arwah: Warisan Leluhur Tionghoa di Semarang

Warisan Leluhur Tionghoa yang Tetap Hidup di Semarang

Rumah Arwah, sebuah tradisi Tionghoa di Semarang, masih lestari hingga kini. Bangunan-bangunan kecil ini, yang dipercaya sebagai tempat tinggal sementara arwah leluhur sebelum menuju akhirat, dirawat dan dihormati oleh keturunannya. Biasanya ditempatkan di dekat makam, rumah arwah mencerminkan penghormatan dan bakti kepada leluhur, sekaligus menjadi simbol keberlanjutan hubungan antara dunia orang hidup dan dunia arwah dalam budaya Tionghoa.

Dugderan Semarang: Meriahnya Tradisi Menyambut Ramadan

Sejarah Tradisi Dugderan di Semarang saat Ramadan | kumparan.com

Dugderan, tradisi khas Semarang menjelang bulan Ramadan, merupakan perpaduan budaya Jawa dan Islam. Tradisi ini diawali dengan prosesi penyerahan warta puasa dari Keraton Kasunanan Surakarta kepada Pemerintah Kota Semarang yang disimbolkan dengan penyerahan sebuah bedug dan kentongan. Selanjutnya, bedug dan kentongan tersebut diarak keliling kota diiringi berbagai kesenian tradisional dan pasukan berbusana prajurit Jawa. Puncak acara ditandai dengan pemukulan bedug oleh Wali Kota Semarang yang menandai dimulainya bulan Ramadan.