Tradisi Bubur India di Semarang, Kuliner Berbuka Puasa Lebih dari Seabad
Bubur India, kuliner khas berbuka puasa di Semarang, telah bertahan lebih dari satu abad. Warga rela antre untuk menikmati bubur yang kaya rempah ini. Tradisi ini menjadi simbol keberagaman dan toleransi di Kota Semarang.
Semangat Ramadan di Semarang: Tarling dan Silaturahmi Ramaikan Suasana
Ramadan di Semarang diwarnai dengan tradisi unik seperti tarling dan silaturahmi yang mempererat hubungan antar warga. Kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan berbagi di bulan suci. Antusiasme masyarakat dalam menyambut Ramadan semakin terasa dengan adanya berbagai kegiatan positif ini.
Meriahnya Kirab Budaya Dugderan Sambut Ramadan di Semarang
Kirab budaya Dugderan kembali digelar di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/3/2025). Kirab ini menandai dimulainya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Warga Semarang antusias menyambut tradisi tahunan ini. Ribuan orang memadati jalan-jalan yang dilalui kirab. Berbagai atraksi seni dan budaya ditampilkan dalam kirab tersebut.
Bubur India, Menu Buka Puasa Unik di Masjid Jami Pekojan Semarang
Masjid Jami Pekojan Semarang menyajikan menu buka puasa unik, yakni bubur India. Bubur ini kaya rempah dan menjadi tradisi turun temurun selama Ramadan. Keberadaannya menambah semarak Ramadan di Kota Semarang.
Ribuan Warga Semarang Meriahkan Dugderan
Pawai Dugderan kembali semarakkan Kota Semarang setelah dua tahun vakum akibat pandemi. Ribuan warga tumpah ruah di jalanan untuk menyaksikan berbagai atraksi dan gunungan hasil bumi. Acara ini menandai dimulainya bulan Ramadan 1446 H.
Kemeriahan Dugderan Sambut Ramadhan 1446 H di Balaikota Semarang
Ribuan warga Semarang tumpah ruah di halaman Balaikota untuk merayakan tradisi Dugderan, menandai dimulainya bulan suci Ramadhan 1446 H. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai kesenian dan pawai budaya yang menarik perhatian masyarakat.
Wali Kota Semarang Pimpin Tradisi Dugderan, Tandai Awal Ramadan
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memimpin tradisi Dugderan untuk pertama kalinya. Prosesi ini menandai dimulainya bulan suci Ramadan 1444 H. Ribuan warga antusias menyaksikan kirab budaya yang meriah.
3 Alasan Dugderan Harus Dilestarikan Menurut Prof Noor Achmad
Prof Noor Achmad, Guru Besar UIN Walisongo, menyampaikan tiga alasan pentingnya tradisi Dugderan untuk terus dilestarikan. Tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan penyambutan Ramadhan, tetapi juga memiliki nilai sejarah, budaya, dan ekonomi yang tinggi bagi masyarakat Semarang.
Dugderan Semarang Sambut Ramadhan 2025 Meriah Diikuti Ribuan Warga
Ribuan warga Semarang tumpah ruah merayakan tradisi Dugderan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 2025. Pawai budaya dan berbagai kesenian memeriahkan acara yang menandai dimulainya ibadah puasa tersebut.
Dugderan, Tradisi Unik Sambut Ramadhan di Semarang
Dugderan, tradisi khas Semarang dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kembali digelar meriah. Warga antusias menyaksikan arak-arakan dan berebut hasil bumi yang dibagikan.