Wali Kota Semarang mengambil tindakan tegas terkait banyaknya ijazah siswa yang ditahan pihak sekolah karena masalah biaya. Solusi tengah diupayakan untuk mengatasi masalah ini.

Pemerintah Kota mendorong sekolah swasta untuk segera menyerahkan ijazah siswa yang masih tertahan karena berbagai alasan.

Wali Kota Semarang menyatakan bahwa sekolah seharusnya tidak memungut pembayaran yang berasal dari pemerintah, menekankan pentingnya pemanfaatan dana yang sudah dialokasikan.

Dalam 100 hari pertama masa jabatannya, Wali Kota Semarang fokus pada lima program unggulan untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan membangun kota yang lebih baik.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengawali aktivitas kerja pasca libur Lebaran dengan bersilaturahmi ke kediaman para mantan Wali Kota Semarang. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan untuk mempererat tali silaturahmi. Agustina mengunjungi Sukawi Sutarip dan Hendrar Prihadi, serta berziarah ke makam Soetrisno Suharto. Dia berharap dapat terus mendapat wejangan dan arahan untuk pembangunan Kota Semarang ke depan.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, bersilaturahmi ke mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip dan Hendrar Prihadi. Silaturahmi ini bertujuan untuk memperkuat semangat membangun Kota Semarang serta meminta saran dan masukan dari para pendahulunya.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memantau langsung arus mudik Lebaran di Terminal Mangkang, Semarang, untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan para pemudik. Ia juga mengecek kesiapan fasilitas dan pelayanan di terminal tersebut.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melimpahkan berkas perkara dugaan suap dan gratifikasi dengan tersangka mantan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan dua tersangka lainnya ke penuntut umum. Pelimpahan berkas perkara ini menandai selesainya proses penyidikan dan dimulainya tahap penuntutan di pengadilan. Ketiganya diduga terlibat dalam kasus suap terkait proyek-proyek di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melimpahkan berkas perkara Wali Kota Semarang dan suaminya ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang. Keduanya diduga terlibat dalam kasus suap terkait pengaturan proyek di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Persidangan dijadwalkan akan segera dimulai.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, akan mencabut kebijakan lima hari sekolah. Kebijakan tersebut dinilai kurang cocok diterapkan di Kota Semarang. Pencabutan kebijakan ini akan dilakukan setelah mendapat masukan dari berbagai pihak, termasuk para guru dan orang tua siswa. Keputusan final akan diambil setelah evaluasi menyeluruh.