Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengakibatkan tanggul Sungai Tuntang di Desa Jetis, Kecamatan Bringin jebol pada Senin (13/2) malam. Akibatnya, akses jalan Semarang-Purwodadi lumpuh total.
Jebolnya tanggul sungai sepanjang kurang lebih 20 meter ini menyebabkan air meluap ke jalan raya. Genangan air dengan ketinggian mencapai satu meter merendam jalan sepanjang sekitar 500 meter. Kondisi ini membuat arus lalu lintas dari kedua arah, baik dari Semarang maupun Purwodadi, terhenti.
Kemacetan panjang tak terhindarkan. Kendaraan roda dua dan roda empat terjebak di tengah genangan air. Beberapa kendaraan bahkan mogok karena mesinnya terendam air. Para pengendara terpaksa menunggu hingga air surut atau mencari jalur alternatif.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, kepolisian, dan TNI segera diterjunkan ke lokasi kejadian. Mereka berupaya mengatur lalu lintas dan membantu evakuasi kendaraan yang terjebak.
Selain itu, petugas juga berupaya menutup tanggul yang jebol dengan menggunakan karung berisi pasir. Namun, derasnya arus sungai membuat upaya tersebut cukup sulit dilakukan.
Warga sekitar juga turut membantu proses evakuasi dan pengaturan lalu lintas. Mereka menyediakan makanan dan minuman bagi para pengendara yang terjebak.
Jebolnya tanggul Sungai Tuntang ini diduga disebabkan oleh tingginya debit air sungai akibat hujan deras yang terus menerus. Kondisi tanggul yang sudah tua dan kurang perawatan juga diduga menjadi faktor penyebab.
Pemerintah Kabupaten Semarang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Intensitas hujan yang masih tinggi berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.
Perbaikan tanggul secara permanen akan dilakukan setelah air surut. Pemerintah daerah juga akan melakukan evaluasi terhadap kondisi tanggul-tanggul sungai lainnya untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya perawatan infrastruktur, khususnya tanggul sungai, untuk mencegah bencana. Peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan juga sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana.
Hingga Selasa pagi, arus lalu lintas di jalur Semarang-Purwodadi masih terganggu. Kendaraan masih dialihkan melalui jalur alternatif. Petugas terus berupaya mempercepat proses perbaikan tanggul dan penanganan genangan air.
Masyarakat diimbau untuk mencari informasi terkini mengenai kondisi jalan sebelum melakukan perjalanan. Hal ini untuk menghindari terjebak kemacetan atau melewati jalur yang tidak aman.
Kejadian ini menyebabkan kerugian material yang cukup signifikan. Selain kerusakan jalan dan tanggul, beberapa rumah warga dan lahan pertanian juga terendam banjir.
Pemerintah daerah akan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana. Pendataan korban dan kerugian masih terus dilakukan.
