Dinas Kesehatan Kota Semarang menemukan makanan yang mengandung boraks saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap makanan takjil yang dijual di sejumlah lokasi di Kota Semarang. Dari 30 sampel makanan yang diambil, empat di antaranya positif mengandung boraks.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, mengungkapkan keprihatinannya atas temuan ini. Ia menyatakan bahwa boraks merupakan bahan berbahaya yang tidak boleh digunakan dalam makanan. Konsumsi makanan yang mengandung boraks dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan organ dalam jangka panjang.
Sidak ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pengawasan keamanan pangan selama bulan Ramadan. Lokasi sidak meliputi beberapa tempat yang menjadi pusat penjualan takjil di Kota Semarang. Sampel makanan yang diambil beragam, mulai dari kerupuk, mie, hingga makanan olahan lainnya.
Pihak Dinas Kesehatan telah memberikan peringatan kepada para pedagang yang kedapatan menjual makanan mengandung boraks. Mereka diminta untuk tidak lagi menggunakan bahan berbahaya tersebut dan menggantinya dengan bahan yang aman. Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan melakukan pembinaan dan pengawasan lebih lanjut untuk memastikan keamanan pangan yang dijual di Kota Semarang.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan takjil. Disarankan untuk membeli makanan di tempat yang bersih dan higienis, serta memperhatikan tampilan dan aroma makanan. Jika menemukan makanan yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang.
Dinas Kesehatan Kota Semarang berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan terhadap keamanan pangan, terutama selama bulan Ramadan. Hal ini dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya konsumsi makanan yang tidak sehat dan berbahaya.
