Lebaran identik dengan momen berkumpul bersama keluarga. Namun, tidak semua orang bisa menikmati momen tersebut. Bagi sebagian orang, tugas dan tanggung jawab mengharuskan mereka tetap bekerja di hari raya. Seperti halnya Sugiyatmoko, seorang sopir ambulans di Semarang. Ia tetap bertugas di hari Lebaran demi memastikan layanan kesehatan darurat tetap berjalan.
Sugiyatmoko menyadari bahwa tugasnya sangat penting, terutama di saat-saat seperti Lebaran. Banyak orang yang membutuhkan pertolongan medis darurat, dan ia berkomitmen untuk selalu siap siaga. Meskipun berat meninggalkan keluarga di hari raya, ia ikhlas menjalankan tugasnya.
Untuk tetap terhubung dengan keluarga, Sugiyatmoko memanfaatkan teknologi. Ia melakukan sungkem virtual melalui video call bersama keluarganya. Meskipun tidak bisa bertemu secara langsung, momen tersebut tetap terasa hangat dan penuh makna. Sugiyatmoko merasa bersyukur masih bisa berkomunikasi dan mengucapkan selamat Lebaran kepada keluarganya.
Kisah Sugiyatmoko menjadi inspirasi bagi kita semua. Dedikasinya yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya patut diapresiasi. Ia adalah pahlawan kemanusiaan yang rela berkorban demi kepentingan orang lain. Semoga kisah ini dapat memotivasi kita untuk selalu mengutamakan kepentingan bersama dan meneladani semangat pengabdian Sugiyatmoko.
