Semarang - Tol Semarang-Demak Seksi II ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer yang telah beroperasi sejak Sabtu (25/2) diharapkan dapat mengatasi persoalan banjir rob yang kerap terjadi di wilayah Semarang-Demak. Keberadaan tol yang dibangun dengan sistem tanggul laut ini diyakini mampu memberikan manfaat ganda, yakni sebagai infrastruktur transportasi sekaligus sebagai penahan banjir rob.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja menjelaskan bahwa Tol Semarang-Demak berbeda dengan jalan tol pada umumnya. Tol ini didesain khusus dengan sistem tanggul laut, yang diharapkan mampu melindungi masyarakat di pesisir utara Jawa dari ancaman banjir rob. Selain itu, jalan tol ini juga akan memperlancar konektivitas dan mengurangi biaya logistik.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menyampaikan apresiasi atas selesainya pembangunan dan pengoperasian jalan tol tersebut. Ia menilai Tol Semarang-Demak merupakan solusi yang komprehensif, tidak hanya mengatasi kemacetan tetapi juga menanggulangi rob. Dengan adanya tol ini, Ganjar berharap perekonomian masyarakat di wilayah tersebut dapat meningkat.
Tol Semarang-Demak dibangun dalam dua seksi. Seksi I (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,69 km merupakan porsi pemerintah dan saat ini progres konstruksinya mencapai 47,04%. Sementara Seksi II (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT PP-PT WIKA Gedung KSO dan telah beroperasi penuh. Jalan tol ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan banjir rob yang selama ini mengganggu aktivitas masyarakat dan perekonomian di wilayah Semarang-Demak.