Pembangunan Tol Semarang-Demak Gunakan 7 Juta Bambu
Pembangunan jalan tol Semarang-Demak Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer yang terintegrasi dengan tanggul laut memanfaatkan tujuh juta batang bambu. Penggunaan bambu ini sebagai perkuatan konstruksi timbunan di lahan yang masih lunak.
Bambu dipilih karena sifatnya yang lentur dan kuat, mudah didapat, harganya terjangkau, dan ramah lingkungan. Bambu-bambu tersebut dirangkai menjadi matras dan dihamparkan di lokasi yang telah ditentukan.
Teknologi ini dinilai efektif untuk mempercepat proses konsolidasi tanah lunak. Selain itu, penggunaan bambu juga memberdayakan masyarakat sekitar. Ribuan batang bambu tersebut didatangkan dari berbagai daerah di Jawa Tengah, sehingga turut menggerakkan ekonomi lokal.
Jalan tol Semarang-Demak dibangun untuk mempercepat konektivitas wilayah Jawa Tengah dan mengatasi kemacetan di jalur Pantura. Proyek ini juga diharapkan dapat mengurangi dampak rob yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Artikel
Kategori: bambu, demak, infrastruktur, jalan tol, jawa tengah, konstruksi, lingkungan, semarang, transportasi
Tag:bambu, bina marga, demak, infrastruktur, infrastruktur jawa tengah, inovasi konstruksi, jalan tol, jawa tengah, kementerian pupr, konstruksi, lingkungan, pembangunan jalan tol, penggunaan bambu, penghematan biaya, ramah lingkungan, semarang, tol semarang-demak
Kategori: bambu, demak, infrastruktur, jalan tol, jawa tengah, konstruksi, lingkungan, semarang, transportasi
Tag:bambu, bina marga, demak, infrastruktur, infrastruktur jawa tengah, inovasi konstruksi, jalan tol, jawa tengah, kementerian pupr, konstruksi, lingkungan, pembangunan jalan tol, penggunaan bambu, penghematan biaya, ramah lingkungan, semarang, tol semarang-demak