Kota Semarang kembali semarak dengan tradisi Dugderan dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 H. Acara tahunan ini berlangsung selama sepuluh hari, mulai dari tanggal 17 hingga 26 Februari 2025. Berpusat di sekitar Masjid Agung Kauman, Semarang, Dugderan menawarkan berbagai kegiatan menarik bagi warga dan wisatawan.
Salah satu daya tarik utama Dugderan adalah kirab budaya yang menampilkan Warak Ngendog, ikon kota Semarang. Makhluk mitologi perpaduan budaya Arab, Cina, dan Jawa ini menjadi simbol kerukunan dan keberagaman. Kirab budaya Dugderan juga menampilkan berbagai kesenian tradisional dan arak-arakan yang meriah, menambah semarak suasana menyambut Ramadan.
Selain kirab budaya, Dugderan juga dimeriahkan dengan pameran berbagai produk lokal. Masyarakat dapat menemukan aneka makanan, minuman, kerajinan tangan, dan produk khas Semarang lainnya. Pameran ini menjadi kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk mempromosikan produk mereka dan meningkatkan perekonomian lokal.
Dugderan bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan wujud pelestarian budaya dan tradisi masyarakat Semarang. Acara ini menjadi momen yang dinantikan setiap tahunnya, sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Kategori: acara, budaya, festival
Tag:budaya, dugderan, jawa tengah, kirab, pameran, pasar malam, ramadan, semarang, tradisi, warak ngendog