Tradisi Sadranan di Sendanggede, Kelurahan Pucung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, berlangsung meriah. Ratusan warga tumpah ruah di kawasan sendang untuk mengikuti prosesi adat yang kaya akan nilai budaya dan religiusitas.
Sendanggede, yang dipercaya sebagai peninggalan Sunan Kalung, merupakan tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Air sendang tersebut dianggap memiliki tuah dan keberkahan. Oleh karena itu, setiap tahunnya, warga menggelar tradisi Sadranan sebagai wujud rasa syukur atas limpahan rezeki dan berkah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
Prosesi Sadranan diawali dengan ziarah ke makam sesepuh desa dan do’a bersama. Kemudian, warga membawa tenong berisi aneka makanan dan hasil bumi ke Sendanggede. Tenong-tenong tersebut diletakkan di sekitar sendang, menciptakan pemandangan yang indah dan penuh warna.
Setelah do’a bersama dipimpin oleh sesepuh desa, warga berebut gunungan hasil bumi dan makanan yang telah didoakan. Mereka percaya bahwa makanan dan hasil bumi tersebut membawa berkah dan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi keluarga.
Suasana riuh dan penuh kegembiraan mewarnai prosesi rebutan gunungan. Tak hanya warga setempat, beberapa pengunjung dari luar daerah juga turut serta dalam kemeriahan tersebut. Mereka antusias menyaksikan dan mengabadikan momen langka ini.
Tradisi Sadranan di Sendanggede bukan hanya sekedar ritual tahunan, melainkan juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga. Momen ini menjadi kesempatan untuk saling bertegur sapa dan memperkuat kebersamaan.
Selain itu, Sadranan juga menjadi sarana pelestarian budaya dan tradisi lekuhur. Generasi muda diajak untuk terlibat dalam prosesi ini agar mereka mengenal dan menghargai warisan budaya nenek moyang.
Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Sadranan diharapkan dapat terus dijaga dan dilestarikan. Hal ini penting untuk memperkuat identitas budaya dan memperkaya khazanah budaya bangsa.
Keunikan dan kekayaan budaya yang ditampilkan dalam tradisi Sadranan Sendanggede menjadi daya tarik tersendiri. Acara ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata budaya yang dapat menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak terkait, diharapkan tradisi Sadranan Sendanggede dapat terus lestari dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Pelestarian tradisi seperti Sadranan merupakan bagian penting dari upaya menjaga keberagaman budaya Indonesia. Keberagaman ini merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Sadranan Sendanggede menjadi bukti nyata bahwa kearifan lokal masih hidup dan dijaga oleh masyarakat. Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai luhur seperti rasa syukur, kebersamaan, dan gotong royong yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kategori: budaya, jawa tengah, pariwisata, semarang, tradisi
Tag:adat, air, budaya, budaya jawa, doa, dokumentasi, foto, jawa tengah, makam, masyarakat, mata air, pariwisata, pembersihan, pucung, reportase, ritual, sadranan, semarang, sendang, sendanggede, sesaji, tradisi, upacara adat, ziarah