Sebuah video yang memperlihatkan seorang narapidana kasus korupsi sedang makan di sebuah restoran menjadi viral di media sosial. Narapidana tersebut diketahui berasal dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang. Kejadian ini memicu berbagai pertanyaan dari publik mengenai ketatnya pengawasan terhadap narapidana, khususnya mereka yang terlibat kasus korupsi.
Kepala Lapas Kelas I Semarang menanggapi video viral tersebut dengan membenarkan bahwa narapidana dalam video itu memang warga binaan Lapas Semarang. Ia menjelaskan bahwa narapidana tersebut mendapatkan izin keluar lapas untuk berobat. Namun, terungkap bahwa narapidana tersebut menyalahgunakan izin tersebut dengan mengunjungi sebuah restoran.
Atas kejadian ini, Kalapas Semarang menyatakan telah memberikan sanksi kepada petugas yang bertanggung jawab atas pengawasan narapidana tersebut. Sanksi diberikan karena petugas dinilai lalai dalam menjalankan tugas dan tidak mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Kalapas juga menegaskan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap narapidana dan mengevaluasi SOP yang ada untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat terhadap narapidana, terutama mereka yang terlibat kasus korupsi. Publik mengharapkan adanya transparansi dan akuntabilitas dari pihak lapas dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pembinaan narapidana di dalam lapas.

Kategori: berita, hukum, kriminal, penjara
Tag:hukum, kalapas, kemenkumham, korupsi, koruptor, kriminal, lapas, narapidana, pelanggaran, pengawasan, restoran, sanksi, semarang, video, viral