Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para pegiat pendidikan nonformal dan layanan masyarakat di Kota Semarang. Apresiasi tersebut diwujudkan dalam pemberian bisyaroh kepada 6.572 penerima manfaat. Mereka terdiri dari guru Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), Madin, guru PAUD, serta pegiat pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) dan Posyandu.
Pemberian bisyaroh ini merupakan bentuk penghargaan dan dukungan pemerintah kota atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam membangun masyarakat. Wali Kota berharap bantuan ini dapat meningkatkan semangat dan kesejahteraan para penerima, yang selama ini telah berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di Kota Semarang.
Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan bahwa pendidikan nonformal memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Beliau juga menekankan pentingnya peran PKK dan Posyandu dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk terus mendukung dan memberdayakan para pegiat pendidikan nonformal dan layanan masyarakat, agar mereka dapat terus berkontribusi secara optimal dalam pembangunan kota.
Bisyaroh yang diberikan merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap para pegiat yang telah berjasa bagi masyarakat. Diharapkan bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Wali kota juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan menghargai jasa para pegiat pendidikan nonformal dan layanan masyarakat.

Kategori: pemerintah daerah, pendidikan, sosial
Tag:bisyaroh, kesejahteraan, layanan masyarakat, pendidikan nonformal, semarang