Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menunjukkan reaksi yang menarik perhatian publik saat ditanya mengenai pemanggilannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Alih-alih memberikan tanggapan langsung, Hevearita justru memilih untuk membuang muka dan bergegas masuk ke dalam mobil dinasnya.
Kejadian ini terjadi setelah Hevearita menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kota Semarang tahun 2026 di Hotel Patra Semarang. Sejumlah awak media yang telah menunggu di lokasi langsung berusaha mengonfirmasi perihal pemanggilan KPK tersebut. Namun, Hevearita tampak enggan memberikan komentar.
Rekaman video yang memperlihatkan momen tersebut segera viral di media sosial. Dalam video tersebut, Hevearita terlihat berjalan menuju mobil dinasnya. Saat para wartawan melontarkan pertanyaan terkait pemanggilan KPK, ia hanya melirik sekilas dan langsung membuang muka. Tanpa sepatah kata pun, Hevearita masuk ke dalam mobil dan meninggalkan lokasi.
Sikap Hevearita ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik. Banyak yang menduga bahwa ia sengaja menghindari pertanyaan wartawan karena merasa tidak nyaman membahas isu pemanggilan KPK tersebut. Sebagian lainnya berpendapat bahwa Hevearita mungkin belum siap memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.
Pemanggilan Hevearita oleh KPK sendiri dikabarkan berkaitan dengan dugaan kasus korupsi. Meskipun detail kasusnya belum diungkapkan secara resmi, publik telah menaruh perhatian besar terhadap perkembangan kasus ini. Banyak pihak yang berharap agar KPK dapat mengusut tuntas kasus ini dan membawa para pelaku ke pengadilan.
Sikap Hevearita yang memilih bungkam dan menghindari pertanyaan wartawan tentu saja tidak ideal. Sebagai seorang pejabat publik, Hevearita seharusnya bersikap transparan dan bertanggung jawab atas segala tindakannya. Memberikan klarifikasi kepada publik merupakan hal yang penting, terutama dalam situasi yang sensitif seperti ini.
Dengan memilih untuk bungkam, Hevearita justru semakin memperkuat spekulasi dan kecurigaan publik. Hal ini dapat berdampak negatif pada citra dirinya sebagai seorang pemimpin daerah. Transparansi dan akuntabilitas merupakan hal yang sangat penting dalam membangun kepercayaan publik.
Publik menantikan penjelasan resmi dari Hevearita terkait pemanggilan KPK tersebut. Klarifikasi yang jelas dan transparan akan membantu meredam spekulasi dan memulihkan kepercayaan publik. Semoga Hevearita segera memberikan tanggapan resmi terkait isu ini.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi para pejabat publik lainnya akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas. Menghindari pertanyaan publik bukanlah solusi yang tepat dalam menghadapi permasalahan. Justru dengan bersikap terbuka dan jujur, seorang pejabat publik dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata masyarakat.
Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya peran media dalam mengawasi kinerja para pejabat publik. Media memiliki tanggung jawab untuk menginformasikan kepada publik mengenai isu-isu yang penting, termasuk dugaan kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara.

Kategori: berita, hukum, korupsi, pemerintahan daerah, politik
Tag:berita, hevearita gunaryanti rahayu, hukum, ita, jawa tengah, korupsi, kpk, politik, semarang, walikota, walikota semarang