Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang akrab disapa Mbak Ita, untuk pertama kalinya memimpin tradisi Dugderan, Jumat (24/3/2023). Prosesi budaya ini menandai dimulainya bulan suci Ramadan 1444 H. Mbak Ita tampak mengenakan pakaian adat Jawa lengkap dengan atributnya.
Ribuan warga Semarang memadati rute kirab yang dimulai dari Balai Kota Semarang hingga Masjid Agung Kauman. Mereka antusias menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya yang ditampilkan dalam kirab tersebut, seperti Warak Ngendog, gunungan hasil bumi, serta berbagai kesenian tradisional lainnya.
Dugderan merupakan tradisi turun temurun masyarakat Kota Semarang yang diselenggarakan setiap tahun menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini diawali dengan pemukulan bedug oleh Wali Kota yang menandai dimulainya ibadah puasa.
Dalam sambutannya, Mbak Ita menyampaikan harapannya agar bulan Ramadan tahun ini dapat membawa keberkahan bagi seluruh warga Semarang. Ia juga mengajak masyarakat untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan selama bulan suci.
Selain kirab budaya, Dugderan juga dimeriahkan dengan pasar malam yang menjual berbagai macam makanan dan minuman khas Ramadan. Pasar malam ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Semarang dan sekitarnya.
