Lonjakan harga cabai di Kota Semarang memaksa warga mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan bumbu dapur tersebut. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan membeli cabai busuk. Cabai busuk yang biasanya dibuang, kini justru banyak dicari karena harganya jauh lebih murah dibandingkan cabai segar.
Para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Semarang mengaku penjualan cabai busuk meningkat drastis dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini menunjukkan tingginya harga cabai segar yang semakin memberatkan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga.
Cabai busuk yang dibeli warga biasanya masih dalam kondisi yang bisa diolah. Bagian yang busuk disisihkan, dan bagian yang masih bagus dicuci bersih lalu diolah menjadi sambal atau bumbu masakan lainnya. Meskipun kualitasnya tidak sebaik cabai segar, cabai busuk dianggap sebagai solusi praktis dan ekonomis di tengah lonjakan harga.
Fenomena ini mencerminkan betapa tingginya harga cabai telah memengaruhi perilaku konsumsi masyarakat. Warga rela membeli cabai busuk demi menghemat pengeluaran, meskipun harus sedikit repot dalam mengolahnya.
Kenaikan harga cabai ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain cuaca buruk yang mengganggu panen dan distribusi. Diharapkan pemerintah segera mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga cabai agar masyarakat tidak terus terbebani.

Kategori: berita, ekonomi, kuliner, sosial, tips
Tag:abon cabai, cabai, cabai busuk, harga cabai, inflasi, kebutuhan pokok, sambal, semarang